SuaraJogja.id - Rumhas Sakit Nur Hidayah merujuk tiga orang PDP ke rumah sakit rujukan COVID-19 yang ditunjuk oleh pemerintah, dua orang dibawa ke RS Sardjito, satu lainnya ke RSUD Sleman.
Sebelumnya, tiga pasien tersebut ditangani di ruang dekomentasi yang terletak di halaman rumah sakit dan hanya tertutup tirai. Tenaga medis yang merawat juga diketahui hanya menggunakan APD seadanya karena keterbatasan.
Dua pasien yang meninggal dunia merupakan warga Bantul, berjenis kelamin laki-laki, masing-masing berusia 48 dan 59 tahun. Sebelum diyantakan meninggal dunia, salah satunya sempat mengalami kritis.
Pemilik RS Nur Hidayah, Dr Sagiran menyampaikan, keduanya mengalami gangguan saluran pernapasan dan membutuhkan bantuan alat pernapasan.
Sesuai dengan protokol penanganan COVID-19 yang baru, pasien yang datang dengan gejala demam tinggi, ISPA, batuk dan pilek masuk dalam kategori PDP.
Ia menjelaskan, keduanya tiba di RS Nur Hidayah pukul delapan pagi, karena kondisi pernapasan yang memburuk pihak rumah sakit memutuskan untuk melakukan rujukan.
Ketiga pasien kemudian berhasil dirujuk ke rumah sakit di luar Kabupaten Bantul. Dua orang pasien di Rs Sardjito dan satu orang lainnya di RSUD Sleman.
"Saya bersedih begitu kita berupaya untuk mendapatkan rujukan itu sampai jam delapan malam, baru terkirim pasien ketiga," kata Sagiran Selasa (31/3/2020).
Pasien pertama tiba di RS Sardjito tiba padao pukul 14:30 WIB, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia pada hari Senin pukul 21.55 WIB. Sementara pasien berikutnya tiba di Rs Sardjito pukul 18.00 WIB dan dinyatakan meninggal Selasa pukul 06.45 WIB.
Baca Juga: Akhirnya Uang Nasabah Jiwasraya Cair Hari Ini Rp 470 Miliar
Kepala Humas RS Sardjito, Banu Hermawan menyampaikan, saat tiba di RS Sardjito pasien mendapatkan tindakan kegawatdaruratan karena mengalami gangguan pernapasan.
"Hingga saat ini belum ada diagnosa covid karena belum sempat swab, karena tadi malam kami mengejar kegawatdaruratannya," kata Banu.
Ia juga menyampaikan untuk pemulasaran jenazah dilakukan sesuai dengan protokol penanganan COVID-19.
Pasien di rukti oleh pihak rumah sakit, kemudian dimasukkan dalam peti sesuai dengan standar dan dikirimkan dengan ambulance. Pemakaman dilakukan oleh keluarga dan masyarakat setempat.
Berita Terkait
-
PDP Bantul yang Sempat Telantar Akhirnya Meninggal di Sardjito
-
Gagal Pernapasan, Kronologi Wanita Muda Asal Bogor Meninggal di Wisma Atlet
-
Kasus Ketiga di Wisma Atlet, Wanita Asal Bogor Meninggal Berstatus PDP
-
Ketua Ikatan Arsitek Indonesia Ahmad Dhujahara Meninggal, Status PDP Corona
-
Di Sidoarjo, 2 Jenazah Pasien Corona Dikubur Satu Lubang
Terpopuler
- Kata-kata Elkan Baggott Curhat ke Jordi Amat: Saat Ini Kan Saya...
- Kata-kata Ivar Jenner Usai Tak Dipanggil Patrick Kluivert ke Timnas Indonesia
- 3 Pemain Keturunan yang Menunggu Diperkenalkan PSSI usai Mauro Zijlstra
- Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
- Tangis Pecah di TV! Lisa Mariana Mohon Ampun ke Istri RK: Bu Cinta, Maaf, Lisa Juga Seorang Istri...
Pilihan
-
5 Fakta Kekalahan Memalukan Manchester City dari Spurs: Rekor 850 Gol Tottenham
-
Rapper Melly Mike Tiba di Riau, Siap Guncang Penutupan Pacu Jalur 2025
-
Hasil Super League: 10 Pemain Persija Jakarta Tahan Malut United 1-1 di JIS
-
7 Rekomendasi HP 2 Jutaan dengan Spesifikasi Premium Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Puluhan Siswa SD di Riau Keracunan MBG: Makanan Basi, Murid Muntah-muntah
Terkini
-
Kursi Ketum Golkar Rebutan: Munaslub Bayangi, DIY Kirim Sinyal Ini ke Pusat!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Ponsel Hilang Mendadak Aktif Kembali, Keluarga Curiga!
-
Misteri Kematian Diplomat Arya Daru: Keluarga Tolak Hasil Penyelidikan, Desak Otopsi Ulang!
-
Sebelum Tewas, Diplomat Arya Daru Panik di Mal GI? Keluarga Tuntut Pengusutan Dua Saksi Kunci!
-
Sambut Liga 2 Musim 2025/2026, PSS Sleman Ditargetkan Kembali ke Kasta Tertinggi