SuaraJogja.id - Dua orang pasien berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) yang dirujuk dari sebuah rumah sakit di Bantul meninggal dunia. Kedua pasien itu sempat ditangani di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Klinik Nur Hidayah Bantul setelah ditolak 23 rumah sakit.
Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Banu Hermawan menjelaskan, kedua orang pasien tersebut masing-masing berusia 48 tahun dan 58 tahun. Pasien yang berusia 48 tahun meninggal pada Senin (30/3/2020) pukul 21.55 WIB, sedangkan yang lain pada Selasa (31/3/2020) pukul 06.45 WIB.
Diketahui saat masuk ke RSUP Dr Sardjito, keduanya mengalami sesak napas, dan pihak RS memasukkan kedua pasien dalam kategori sebagai PDP.
"Saat ini belum ada diagnosis COVID karena belum sempat di-swab karena tadi malam kami mengejar [penanganan] kegawatdaruratannya. Untuk pemulasaran jenazah kami tetap pergunakan protokol COVID," ujarnya, Selasa siang.
Baca Juga: KBM Online di Sleman Diperpanjang Hingga 14 Maret 2020
Pihak RS tidak menyatakan hasil pemeriksaan COVID-19 pada pasien ini, tetapi berdasar gejala yang muncul, pihak RS memasukkan mereka ke kriteria PDP. Bahkan, rukti jenazah menggunakan standar tertinggi penanganan COVID-19.
Saat ini, RSUP Dr Sardjito masih merawat 21 PDP dan satu orang positif COVID-19.
Sebelumnya, RS tersebut merawat 3 pasien positif COVID-19. Satu di antaranya meninggal dunia dan satu orang lainnya sembuh.
Ditolak 23 rumah sakit
Beberapa waktu lalu viral sebuah video pemilik Klinik Nur Hidayah, dr Sagiran, yang meminta bantuan terkait adanya PDP dalam kondisi kritis di klinik tersebut. Dalam video tersebut disampaikan, ia telah menghubungi 23 rumah sakit rujukan pemerintah, tetapi semuanya menolak dengan alasan penuh.
Baca Juga: Tangkal Import Case Covid-19, Menko PMK Minta WNI di Luar Negeri Tak Pulang
Menanggapi hal tersebut, Ketua Gugus Depan Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bantul Helmi Jamharis mengaku telah menangani kasus tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kejanggalan LHKPN Andika Perkasa: Harta Tembus Rp198 M, Harga Rumah di Amerika Disebut Tak Masuk Akal
- Marc Klok: Jika Timnas Indonesia Kalah yang Disalahkan Pasti...
- Niat Pamer Skill, Pratama Arhan Diejek: Kalau Ada Pelatih Baru, Lu Nggak Dipakai Han
- Datang ke Acara Ultah Anak Atta Halilintar, Gelagat Baim Wong Disorot: Sama Cewek Pelukan, Sama Cowok Salaman
- Menilik Merek dan Harga Baju Kiano saat Pesta Ulang Tahun Azura, Outfit-nya Jadi Perbincangan Netizen
Pilihan
-
Nyawa Masyarakat Adat Paser Melayang, Massa Demo Minta Pj Gubernur dan Kapolda Kaltim Dicopot
-
Komersialisasi Bandara IKN Tunggu Revisi Perpres 131/2023, Kata Wamenhub Suntana
-
Tim Resmob Tangkap Pelaku Pembunuhan Tragis di Morowali yang Kabur ke Kaltim
-
Potret Nadia Raysa Mantan Marselino Ferdinan: IG-nya Diserbu Penggemar Usai Menang Lawan Arab
-
Harga Emas Antam Terbang Tinggi Jelang akhir Pekan, Tembus Rp1.520.000/Gram
Terkini
-
Terpidana Mati Mary Jane Bakal Dipindah ke Filipina, Begini Tanggapan Komnas HAM
-
Ratusan TPS Masuk Kategori Rawan, Bawaslu Kulon Progo Intensifkan Pengawasan
-
Banyak Aduan Tidak Ditindaklanjuti, Front Masyarakat Madani Laporkan Bawaslu Sleman ke Ombudsman DIY
-
Viral Video Truk Buang Sampah Ilegal di Hutan Gunungkidul, WALHI Desak Pemda DIY Bertindak
-
Timses Pede Heroe-Pena Menang Pilkada Yogyakarta, Target 40 Persen Suara Terkunci