SuaraJogja.id - Direktur Utama RSUD Wates Lies Indriyati menyampaikan kabar baik terkait kondisi bayi positif corona yang dirawat di RSUD Wates. Bayi 4 bulan yang beberapa hari lalu dinyatakan positif COVID-19 ini mulai berangsur-angsur menunjukkan kondisi membaik.
Hari ini rencananya bayi tersebut akan menjalani evaluasi rontgen, sembari pihak rumah sakit masih menunggu hasil tes swab selanjutnya.
"Alhamdulillah pasien bayi berusia 4 bulan yang positif corona dan dirawat di tempat kami kondisinya sudah berangsur-angsur membaik. Kalau nanti hasilnya negatif maka bayi itu dinyatakan sembuh dan bisa pulang," kata Lies kepada awak media, Selasa (31/3/2020).
Lies mengakui, masih belum tahu kapan hasil swab itu keluar. Hasil terbaru tersebut belum keluar karena antrean panjang dari ratusan pasien yang diperiksa di lab.
Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, yang ditunjuk untuk melakukan uji sampel darah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di DIY dan sebagian Jawa Tengah, sampai hari ini belum mengeluarkan hasil tes bayi tersebut.
"Setahu saya antrenya cukup panjang. Jadi masih seratus berapa gitu belum diperiksa, sehingga kami masih nunggu," ujar Lies.
Sebelumnya diketahui, bayi Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjenis kelamin laki-laki asal Kapanewon Wates tersebut datang dari salah satu kota di Jawa Tengah dan langsung diisolasi karena mengalami demam dan sesak napas, sehingga harus dirujuk ke RSUD Wates pada Selasa (17/3/2020).
Melihat kriteria yang dialami sang bayi, rumah sakit menetapkan bahwa bayi tersebut masuk ke dalam kategori PDP, sementara orang tuanya, yang tidak menunjukkan gejala apa pun, dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP). Pada Rabu (25/3/2020), hasil uji lab bayi tersebut telah keluar dan dinyatakan positif terpapar virus coron SARS-CoV-2, yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Selain merawat satu bayi positif corona, RSUD Wates saat ini juga sedang menangani empat PDP di ruang isolasi yang terpisah. Keempatnya masih menunggu hasil tes swab.
Baca Juga: Kasus Pertama, Tentara Amerika Meninggal karena Virus Corona
Dinkes Kulon Progo menyebut, ada kenaikan dari jumlah ODP di Kulon Progo. Salah satunya penyebabnya adalah masifnya pergerakan warga dari luar Kulon Progo yang pulang kampung akhir-akhir ini.
"Mengapa bertambah, ya karena kalau kita lihat data pemudik yang sekarang sudah sampai 3.000 lebih, kemudian mungkin ada beberapa masyarakat kita harus bepergian dari luar kota, ini kan otomatis bisa meningkat," jelas Sri.
Namun, pihaknya tetap yakin, melalui imbauan seluruh pihak, ditambah gerakan nasional agar masyarakat tetap diam di rumah dan tidak melakukan perjalanan yang dirasa tidak penting, penyebaran COVID-19 di Indonesia, khususnya Kulon Progo, dapat ditekan.
Berita Terkait
-
Tak Bisa Tolak Pemudik, Karangtengah Kidul Imbau Warga Karantina Mandiri
-
Update Corona di Jogja: PDP Bertambah Jadi 175 Orang
-
Gugus Tugas Sleman Kurangi Jam Buka Toko Modern dan Akan Evaluasi ODP
-
Omzet Turun karena COVID-19, Pemilik Bakpiaku: Kesehatan Prioritas Kami
-
Sudah Tak Ada Pengunjung, Pemkab Kulon Progo Belum Tutup Objek Wisata
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Eks Parkir ABA di Jogja Disulap Jadi RTH, Ini Target & Kapasitas Parkir Pengganti
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak