SuaraJogja.id - Dampak penyebaran virus corona yang kian masif membuat masyarakat makin waspada, termasuk adanya imbauan pemerintah terkait social distancing, yang membuat masyarakat harus bertahan di rumah. Kondisi ini berdampak pada penjualan bakpia, yang merupakan salah satu makanan khas dari Yogyakarta.
Hal itu dirasakan oleh salah seorang pelaku usaha asal Yogyakarta, Yudi Tri Sanjaya. Pemilik usaha Bakpiaku ini mengaku, dampak dari wabah COVID-19 ini sangat signifikan bagi usahanya.
"Untuk langkah yang kita ambil melakukan meeting ke tim, dari tim produksi, tim manajemen, tim outlet. Intinya memberikan pengarahan untuk menjaga aktivitas tetap di ruang lingkup kita, dan buat yang sakit harus istirahat," kata Yudi, saat dihubungi SuaraJogja.id, Minggu (29/3/2020).
Ia mengungkapkan, ada beberapa langkah yang diambil terkait kesehatan tim. Adapun bahasan yang lain adalah menambah waktu libur satu hari dalam seminggu untuk produksi dan outlet karena kedua tim itu yang paling banyak melakukan kegiatan fisik.
Kesehatan menjadi prioritas utama bagi pihaknya. Yang kedua merupakan suntikan morel. Yudi menuturkan bahwa sebisa mungkin pihaknya menghindari unpaid leave atau cuti tak dibayar untuk para pegawainya karena pertimbangan morel tim.
Ia lebih mengajak timnya untuk punya kontribusi kreatif dan bisa tetap aktif seperti sewajarnya supaya tetap sehat dan tidak terbiasa pasif. Langkah lain yang diambil adalah training management, yang tidak mungkin dilakukan pada saat hari normal.
"Anggap penurunan omzet hingga 90% ini sebagai biaya perusahaan untuk meningkatkan skill mereka, sehingga ketika ekonomi menggeliat normal kembali, kita jauh lebih baik dibanding sebelumnya," ungkapnya.
Menurut penuturannya, memang pihaknya membutuhkan omzet, tetapi ada dasar yang dianggap lebih penting, yaitu nilai. Maka dari itu, peningkatan skill management menjadi fokus perusahaan saat ini.
Terkait dengan karyawan yang tidak bisa keluar rumah sama sekali, pihaknya sudah menyiapkan stok pangan bagi yang bersangkutan. Untuk menghindari penimbunan barang yang dapat menyebabkan sembako makin sulit ditemukan di pasaran, penyediaan stok itu hanya disiapkan untuk jangka waktu menengah saja.
Baca Juga: Tangkal Penyebaran Corona, Satpol PP Jogja Razia Lokasi Keramaian
"Jangka pendek kita siap subsidi untuk tim hingga dua bulan ke depan. Jika belum kembali normal, langkah selanjutnya, menambah divisi usaha ke bisnis lain yang lebih stabil. Ada beberapa ide yang kita sudah godok. Intinya, yang resistan terhadap krisis maupun bencana bukan alam," jelasnya.
Pihaknya tetap menggunakan tim yang tersedia sekarang untuk memaksimalkan usahanya agar tetap berjalan. Hanya saja, terdapat perubahan mindset kepada tim yang ada tersebut bahwa jika di hari normal mereka dapat mengikuti pekerjaan di bidang masing-masing. Namun untuk saat seperti ini, semua pekerja wajib menjadi sales tanpa terkecuali.
Berita Terkait
-
Sudah Tak Ada Pengunjung, Pemkab Kulon Progo Belum Tutup Objek Wisata
-
TRC BPBD DIY Desak Kemenkes: Kunci Melawan Wabah Itu Keterbukaan Informasi!
-
RSUD Wates Kekurangan APD hingga Asupan Nutrisi, Warganet Buka Donasi
-
Pasien Positif Corona di Gunungkidul Sempat Ikut Hajatan Tetangganya
-
Cegah COVID-19, Sutrisna Wibawa Kenalkan Aplikasi COVA UNY Buatan Mahasiswa
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 7 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Alpha Arbutin untuk Hilangkan Flek Hitam di Usia 40 Tahun
- 7 Pilihan Parfum HMNS Terbaik yang Wanginya Meninggalkan Jejak dan Awet
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
Terkini
-
Sultan HB X Bertemu KPK: Hakordia 2025 di Jogja dan Kabar Terbaru Korupsi Mandala Krida
-
Jangan Anggap Sepele, Demam Plus Nyeri Betis? Awas Leptospirosis, Sleman Catat 9 Kematian
-
DBD di Sleman Terkendali Berkat Wolbachia? Ini Strategi Dinkes Jaga Efektivitasnya
-
Bahaya! Kasus Leptospirosis di Sleman Renggut 9 Nyawa, Episentrum Bergeser ke Permukiman Padat
-
Generasi Muda Sulit Dapat Pekerjaan Layak, Ekonom UGM: Sistem Belum Berpihak pada Kemampuan Mereka