SuaraJogja.id - Gelombang mudik yang berasal dari dampak merebaknya virus corona di Jabodetabek memiliki potensi memperluas penularan virus corona.
Disinyalir, gelombang pemudik dan pendatang dari arah barat ini memilih untuk kembali ke kampung halaman karena pendapatan yang semakin tidak menentu di tengah pembatasan sosial atau physical distancing.
Jawa tengah, Jawa Timur dan DI Yogyakarta merupakan sebagian kecil dari daerah yang terdampak arus pemudik yang membludak.
Diberitakan Suarajogja sebelumnya, Sri Sultan tidak mempermasalahkan pemudik pulang ke DIY, meski begitu Ia tetap memberi syarat kepada para pemudik untuk dilakukan pendataan dan mau disiplin mengikuti arahan yang sudah ditetapkan.
Melansir dari akun twitter Tim Reaksi Cepat BPBD DI Yogyakarta @TRCBPBDDIY, hingga Rabu 1 April 2020 pukul 00.20 WIB pemudik yang terdata di Kabupaten Gunungkidul sebanyak 5635 orang.
Kecamatan yang paling banyak jumlah pemudiknya yakni kecamatan Playen, dengan jumlah pemudik sebanyak 402 orang. Disusul Wonosari 338 pemudik, Ngawen 321 pemudik Ponjong 321 pemudik, Karangmojo 269 pemudik, Girisubo, 297 pemudik, Semanu 251 pemudik, Saptosari 243 pemudik, Semin 201 pemudik, Rongkop 230 pemudik, Tepus 204 pemudik, Paliyan 154 pemudik, Gedangsari 155 pemudik, Tanjungsari 113 pemudik, Patuk 118 pemudik, Panggang 99 pemudik, Purwosari 98 pemudik dan Nglipar 92 pemudik.
berdasarkan data dari Dinas Kesehatan melalui Pusat Data COVID-19 yang dibagikan Pemda DIY, hingga 31 Maret 2020 pukul 16.00 WIB di Kabupaten Gunungkidul terdapat 644 ODP, 19 PDP dan 1 pasien positif virus corona.
Secara epidemiologis wilayah DIY merupakan wilayah yang padat, sehingga tidak bisa dimaknai hanya kecamatan yang ada kasus yg perlu waspada.
Tidak perlu panik, karena hingga kini total pasien yang mampu sembuh jauh lebih banyak. Tetap jaga kesehatan, jaga kebersihan dan sementara tidak perlu pulang demi keluarga anda di rumah. Apabila anda mengalami gejala virus corona, anda bisa menghubungi nomer yang sudah ditunjuk oleh pemerintah setempat.
Baca Juga: Jurus Jokowi Tangkal Corona Bisa Menguatkan Rupiah Lawan Dolar AS
Berita Terkait
-
Perkembangan Terkini Sebaran Virus Corona di DIY, 40 Pasien Negatif
-
Sutrisna Wibawa Disinfektasi dan Bagikan Masker Buatan UMKM di Gunungkidul
-
Kepala Dinkes Gunungkidul Menilai Tidak Semua Pemudik Miliki Gejala Sakit
-
Cegah Corona, Semua Penumpang di Terminal Jombor Didata dan Diperiksa
-
Kemenhub Akui Banyak Masyarakat yang Mudik Lebih Awal
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Seleb TikTok Gunungkidul Diduga Tipu Puluhan Juta, Bisnis Celana Boxer Berujung Penjara?
-
Revisi KUHAP: Dosen UGM Ungkap Potensi Konflik Akibat Pembatasan Akses Advokat
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
-
UII Pasang Badan Bela Aktivis: 'Kami Tolak Perburuan Dalang Kerusuhan, Ini Pembungkaman!