SuaraJogja.id - Dua Pasien Dalam Pengawasan (PDP) COVID-19 atau virus corona di DIY meninggal dunia. Satu pasien merupakan wanita 72 tahun asal Wonogiri.
"Pasien wanita ini dirawat di RSUD Kota," ujar Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih saat dihubungi, Rabu (01/04/2020) sore.
Sedangkan satu PDP lain, laki-laki usia 47 tahun asal Sleman. Pasien sempat dilarikan ke RSUP Dr Sardjito pada Selasa (31/03/2020) malam namun sudah meninggal.
"Untuk PDP dari Sleman yang meninggal dunia sudah dikuburkan, Rabu siang," jelasnya.
Sementara dari update data kasus COVID-19 per 1 April 2020, jumlah pasien yang positif corona di DIY bertambah. Kalau Selasa (31/03-2020) kemarin berjumlah 24, maka Rabu ini sudah mencapai 28 orang atau bertambah empat orang.
Keempat pasien positif tersebut semua berasal dari Sleman, yakni laki laki, 27 tahun, laki-laki 29 tahun, laki laki 44 tahun dan laki-laki 22 tahun. Mereka merupakan kasus positif ke-26 hingga ke-29.
Total data PDP yang sudah diperiksa/diswab hingga kini mencapai 225 orang. Dari jumlah itu, masih ada 142 pasien yang dirawat.
Sebanyak 65 orang dinyatakan negatif COVID-19. Sedangkan dari 28 pasien yang positif, tiga diantaranya meninggal dan dua lainnya sembuh.
Hasil positif yang dikembalikan ke wilayah asal di Kebumen, Jateng sebanyak satu orang. Pasien meninggal ini merupakan kasus ke-17.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Rabu 1 April 2020
"Yang masih dalam proses lab sebanyak 131 orang, sembilan diantaranya meninggal," ungkapnya.
Secara terpisah Kepala Bagian HUmas dan Protokol RSUP Dr Sardjito, Banu Hermawan mengungkapkan, dari hasil konfirmasi dari forensik, pasien yang dibawa ke Sardjito meninggal sebagai Death of Arrival (DoA) atau meninggal dalam perjalanan. Pasien belum dilakukan pemeriksaaan oleh dokter.
"Dia itu diangkut oleh dinkes sleman dari rumahnya. Di jalan, pasien DoA dan tidak diketahui kondisi sebelumnya," jelasnya.
Pasien tersebut, lanjut Banu juga merupakan PDP sesuai informasi dari Sleman. Karenanya ketika meninggal maka pemeriksaan maupun protokol kematian juga dilakukan sesuai dengan pasien COVID-19.
"Tapi hasilnya tidak tahu karena tidak dilakukan swab karena sudah jadi jenasah," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Danantara dan BP BUMN Siagakan 1.000 Relawan untuk Tanggap Darurat
-
Bantu Korban Sumatera, BRI Juga Berperan Aktif Dukung Proses Pemulihan Pascabencana
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera