SuaraJogja.id - Satu pasien positif covid-19 asal Bantul meninggal dunia. Pasien yang berasal dari Kecamatan Kasihan tersebut meninggal di Rumah Sakit Panti Rapih, Minggu (5/4/2020) sekitar pukul 04.00.
Juru bicara Gugus Tugas Penanggulangan Covid-19 Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengungkapkan bahwa pasien berinisial AH tersebut saat dirawat di RS Panti Rapih punya riwayat memiliki sakit gagal ginjal dan leukimia.
"Ia selain terinfeksi virus covid-19 sebelumnya juga sudah ada riwayat penyakit kronis yakni gagal ginjal dan leukimia," terangnya.
Dijelaskan lebih jauh, AH diketahui sebelum terinfeksi virus covid-19 mempunyai riwayat perjalanan dari Singapura. Saat itu pasien tengah melakukan pengobatan untuk sakit kronisnya.
Baca Juga: Bertahan di Tengah Wabah Corona, Hotel di Jogja Beri Paket Isolasi 14 Hari
Sebelum isolasi di Panti Rapih, pasien sempat tinggal bersama anaknya di kawasan Kadipiro, Ngestiharjo, Kasihan. Tetapi dari penelusuran alamat yang sesuai dengan KTP berasal dari Gondokusuman, Kota Yogyakarta.
"Saat ini untuk keluarga yang bersangkutan sedang dilakukan pemantauan selama 14 hari sejak kontak terakhir. Sementara pasien yang meninggal sudah dikremasi di Prambanan," terang Oky.
Sementara itu, seorang bayi asal Kabupaten Kulon Progo yang sebelumnya dikabarkan positif virus corona (Covid-19) dinyatakan sembuh. Bayi tersebut selama ini dirawat di RS Wates.
Disampaikan oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami, menurut hasil tes swab kedua, Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, yang rilis pada Sabtu (4/4/2020), bayi berusia empat bulan itu dinyatakan telah negatif covid-19.
"Kemarin (Sabtu) sudah ada data lab yang menyatakan hasilnya negatif," ujar Sri Budi Utami, pada Minggu (5/4/2020) pagi.
Baca Juga: Pariwisata Sepi, Puluhan Hotel di Jogja Nyalakan Lampu Tanda Cinta
Dikabarkan sebelumnya, bayi berjenis kelamin laki-laki asal Kapanewon Wates itu telah dirawat di RSUD Wates sejak Selasa (17/3/2020) karena mengalami demam dan sesak nafas. Gejala ini ia dapati setelah berpergian ke salah satu kota di Jawa Tengah bersama orang tuanya.
Berita Terkait
-
Hotma Sitompul Sempat Koma 40 Hari di Malaysia
-
Ini Alasan Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
-
Hotma Sitompul Dimakamkan dengan Upacara Militer
-
Titiek Puspa Tiada, Kris Dayanti: Kami Akan Menjaga Estafetnya dengan Baik
-
Busana Putih di Acara Tahlilan 7 Harian Ternyata atas Permintaan Titiek Puspa
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan