Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 05 April 2020 | 16:50 WIB
Pembangunan warung makan di taman puspa gading, Minggu (5/4/2020). [Suarajogja.id / Mutiara Rizka]

SuaraJogja.id - Sesuai dengan surat edaran Pemerintah Kabupaten Bantul, guna memutus rantai penyebaran corona pengelola tempat wisata Puspa Gading wajib menutup lokasi wisatanya. 

Tempat wisata tersebut mulai ramai pengunjung sejak didirikannya jembatan Nawacita di Tegaldowo, Guosari, Pajangan, Bantul tahun 2019 lalu. 

Dengan bantuan swadaya dan semangat gotong royong masyarakat, kini taman Puspo Gading telah berkembang pesat dengan beragam wahana yang disajikan. 

Ketua Pokdarwis Taman Puspo Gading, Sugiran mengatakan, sesuai dengan himbauan pemerintah ia telah menutup lokasi wisatanya selama tiga minggu. 

Baca Juga: Update Corona Jawa Timur: Positif COVID-19 Melonjak Jadi 188 Orang

Selama kurun waktu tersebut, Sugiran menyampaikan pihaknya bersama dengan masyarakat Tegaldowo Rt 1-5 melakukan pengembangan di lokasi wisata.

"Ya ada berkahnya, kita jadi bisa melakukan pengembangan. Kalau pas ada tamu kan gak enak sama tamu," kata Sugiran, Minggu (5/4/2020).

Pihak terkaitu juga melakukan pembangunan di beberapa area taman. Salah satunya area kuliner, yang akan didirikan warung yang dikelilingi taman bunga. Guna menghindari sebaran virus corona, pembangunan dilakukan dengan tetap mentaati himbauan pemerintah. 

Sugiran membagi masyarakat dalam beberapa kelompok, untuk melakukan pengembangan di beberapa titik. Dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan massa di satu tempat. 

"Yang muda-muda itu kerja bakti keliling kampung nyemprot disinfektan, yag disini hanya yang tua-tua saja," kata Sugiran.

Baca Juga: Pelayat Wakil Jaksa Agung Arminsyah Pakai Masker, Duduk Berjauhan

Sagiran juga menyebutkan, lokasi taman rutin dilakukan penyemprotan disinfektan oleh pemuda desa setempat. Disinfektasi dilakukan secara swadaya oleh masyarakat. 

Load More