SuaraJogja.id - Sesuai dengan surat edaran Pemerintah Kabupaten Bantul, guna memutus rantai penyebaran corona pengelola tempat wisata Puspa Gading wajib menutup lokasi wisatanya.
Tempat wisata tersebut mulai ramai pengunjung sejak didirikannya jembatan Nawacita di Tegaldowo, Guosari, Pajangan, Bantul tahun 2019 lalu.
Dengan bantuan swadaya dan semangat gotong royong masyarakat, kini taman Puspo Gading telah berkembang pesat dengan beragam wahana yang disajikan.
Ketua Pokdarwis Taman Puspo Gading, Sugiran mengatakan, sesuai dengan himbauan pemerintah ia telah menutup lokasi wisatanya selama tiga minggu.
Baca Juga: Update Corona Jawa Timur: Positif COVID-19 Melonjak Jadi 188 Orang
Selama kurun waktu tersebut, Sugiran menyampaikan pihaknya bersama dengan masyarakat Tegaldowo Rt 1-5 melakukan pengembangan di lokasi wisata.
"Ya ada berkahnya, kita jadi bisa melakukan pengembangan. Kalau pas ada tamu kan gak enak sama tamu," kata Sugiran, Minggu (5/4/2020).
Pihak terkaitu juga melakukan pembangunan di beberapa area taman. Salah satunya area kuliner, yang akan didirikan warung yang dikelilingi taman bunga. Guna menghindari sebaran virus corona, pembangunan dilakukan dengan tetap mentaati himbauan pemerintah.
Sugiran membagi masyarakat dalam beberapa kelompok, untuk melakukan pengembangan di beberapa titik. Dimaksudkan agar tidak terjadi kerumunan massa di satu tempat.
"Yang muda-muda itu kerja bakti keliling kampung nyemprot disinfektan, yag disini hanya yang tua-tua saja," kata Sugiran.
Baca Juga: Pelayat Wakil Jaksa Agung Arminsyah Pakai Masker, Duduk Berjauhan
Sagiran juga menyebutkan, lokasi taman rutin dilakukan penyemprotan disinfektan oleh pemuda desa setempat. Disinfektasi dilakukan secara swadaya oleh masyarakat.
Meski sudah secara resmi menutup tempat wisatanya, Sugiran mengakui masih ada masyarakat yang diam-diam berkunjung.
Berbagai fasilitas yang ditawarkan, seperti internet gratis, membuat lokasi tersebut menjadi salah satu destinasi favorit anak muda.
Menanggapi hal tersebut, Sugiran mengatakan pihaknya memberikan teguran kepada masyarakat yang tetap berkunjung, terutama jika berkerumun dalam waktu yang lama.
"Pembangunan akan selesai sebelum bulan ramadhan. Sehingga jika kondisi sudah lebih baik, lokasi ini dapat kembali digunakan untuk kegiatan buka bersama dan sejenisnya," ucap Sugiran.
Sugiran mengaku menelan cukup banyak kerugian karena harus tetap membayar biaya operasional, seperti listrik selama lokasi wisata tutup. Meski begitu, dirinya tetap memegang semangat untuk dapat mengembangkan lokasi tersebut, dengan harapan wabah corona akan segera berakhir.
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD