SuaraJogja.id - Tidak hanya pemerintah, upaya melawan virus corona terus dilakukan berbagai kalangan. Selain menjaga kebersihan diri, kini banyak warga yang aktif menyemprotkan disinfektan di lingkungan masing-masing.
Penyemprotan disinfektan dilakukan secara swadaya dan beberapa mendapatkan bantuan dari pemerintah serta lembaga negara.
Meluasnya virus corona memang menyebabkan ketakutan tersendiri bagi sebagian orang. Terlebih, perkembangannya saat ini masih belum menunjukkan penurunan yang signifikan.
Namun, perlu dicatat. kalian tidak perlu terlalu cemas atau depresi menghadapi virus corona. Dokter Saltz menjelaskan, seseorang memang dapat dengan mudah meningkatkan kekhawatiran mereka ke tingkat kecemasan.
Baca Juga: Jubir COVID Yurianto: PSBB Bisa Jadi Jaminan Memutus Mata Rantai Corona
Namun ia mengingatkan, jika seseorang mengalami kecemasan berlebihan yang mengganggu fungsi organ tubuh, maka sebaiknya berkonsultasi ke ahli medis.
"Karena saat ini ada banyak hal yang menimbulkan kecemasan. Ini adalah evolusi, normal, dan sehat untuk memiliki kecemasan dalam reaksi terhadap sesuatu, dengan tingkat kepedulian yang sesuai," kata Saltz seperti Suara.com kutip dari goodhousekeeping.com.
Banyak hal bisa dilakukan demi menghilangkan kecemasan yang melanda akhir-akhir ini, salah satu caranya adalah berpikir dengan positif dan melakukan hal-hal yang menyenangkan.
Hal itu pulalah yang menjadi motivasi tim semprot disinfektan di Dusun Tanen Hargobinangun Pakem, Kabupaten Sleman.
Melalui twit yang dibagikan akun @andriani_31, menunjukkan tiga orang yang sedang mempersiapkan penyemprotan di wilayah tersebut. Uniknya, mereka menggunakan kostum wayang punokawan.
Baca Juga: Jember Fashion Carnaval 2020 Dibatalkan, Wabah Corona Makin Parah
"Area sterilisasi salah satu akses jalan masuk perkampungan posko pencegahan COVID-19 Dusun Tanen Hargobinangun Pakem Sleman. Kreativitas tanpa batas mengurangi kebosanan stay at home. Jangan lupa social distancing ya Punokawanku sayang ," tulis @andriani_31.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Temuan Peneliti Swedia: Mengendus Bau Badan Bisa Bermanfaat dalam Terapi Kecemasan
-
Orang RI Mulai Cemas, Kudu Mikir 1.000 Kali Untuk Belanja! Sri Mulyani Justru Diam Seribu Bahasa
-
7 Obat Herbal Indonesia yang Terbukti Ampuh Atasi Stres dan Kecemasan
-
Viral Beli Emas usai Lebaran: Kecemasan Kolektif Tanpa Solusi?
-
Gejala Nyeri Dada Akibat Anxiety: Apa Bedanya dengan Serangan Jantung?
Terpopuler
- Mayjen Purn Komaruddin Simanjuntak Tegaskan Sikap PPAD
- 3 Klub BRI Liga 1 yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Ciro Alves pada Musim Depan
- 7 HP Android dengan Kamera Setara iPhone 16 Pro Max, Harga Mulai Rp 2 Jutaan Saja
- Terlanjur Gagal Bayar Pinjol Jangan Panik, Ini Cara Mengatasinya
- Pascal Struijk Bongkar Duet Impian, Bukan dengan Jay Idzes atau Mees Hilgers
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan Terbaik April 2025, RAM Besar dan Kamera Ciamik
-
Bak Lelucon, Eliano Reijnders Tertawa Jawab Rumor Bakal Pindah Liga Malaysia
-
Wahana Permainan di Pasar Malam Alkid Keraton Solo Ambruk, Ini Penjelasan EO
-
Nasib Muhammad Ferarri dan Asnawi Mangkualam Lawan MU Masih Abu-Abu, PSSI Angkat Bicara
-
BREAKING NEWS! PSIS Semarang Depak Gilbert Agius, Ini Penyebabnya
Terkini
-
Ramai TNI Masuk Kampus di Semarang, Dosen UIN Jogja: Kebebasan Akademik Terancam
-
Gunungkidul 'Sentil' UNY: Lahan Hibah, Mana Kontribusi Nyata untuk Masyarakat?
-
Kemarau 2025 Lebih Singkat dari Tahun Lalu? Ini Prediksi BMKG dan Dampaknya
-
Terjadi Lagi, Pria Berjaket Coklat Edarkan Uang Palsu, Toko Kelontong Jadi Korban
-
Polda Selidiki Kasus Tanah Mbah Tupon, BPN DIY Blokir Sertifikat IF