SuaraJogja.id - Pengurus (Takmir) Masjid Pathok Negara Ad Darojat Kauman Babadan, Desa Jomblangan, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten Bantul meniadakan prosesi nyadran menyusul masih merebaknya virus corona. Mereka khawatir, penyelenggarakan nyadran justru menjadi sarana penularan COVID-19.
Narabung Sekretariat Takmir Masjid Pathok Negoro Ad Darojat Babadan Suhari menuturkan, pada bulan Ruwah (bulan sebelum Ramadan) tahun ini, Masjid Pathok Negoro Ad Darojat Babadan tidak menyelenggarakan nyadran seperti tahun-tahun sebelumnya. Nyadran merupakan tradisi tahunan mengunjungi makam keluarga atau sanak saudara yang diselengggarakan setiap menjelang puasa.
"Untuk warga yang mempunyai leluhur, orang tua, atau kerabat yang dimakamkan di Makam Kauman Babadan, dimohon bersedekah dengan beras. Imbauan tersebut bagi yang mampu saja," tutur Suhari, Rabu (8/4/2020).
Suhari mengatakan, sedekah tersebut ditujukan untuk membantu siapa saja yang membutuhkan bantuan makan selama Darurat COVID-19. Sedekah beras bisa diserahkan di Masjid Pathok Negoro Ad Darojat Babadan setiap hari dan nanti akan disalurkan oleh pihak masjid kepada pihak-pihak yang membutuhkan.
Baca Juga: Hari Ini, Vanessa Angel Dijemput Polisi Lagi Terkait Kasus Narkoba
Suhari menambahkan, nyadran adalah tradisi turun temurun yang ada di wilayah Jawa dan dilaksanakan pada bulan Rajab atau Ruwah, bulan sebelum Ramadan. Rangkaiannya yaitu bersih makam, nyekar (tabur bunga), dan selamatan atau bancakan.
"Tujuannya untuk memanjatkan syukur kepada Yang Maha Kuasa dan ungkapan rasa hormat kepada para leluhur," tambahnya.
Masjid ini didirikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono I pada tahun 1774 Masehi. Masjid Pathok Negoro Ad Darojat Babadan berdiri di tanah Keraton Ngayogyakarto Hadiningrat yang berada di Pedukuhan Babadan. Pada saat penjajahan Jepang, yaitu sekitar tahun 1940, bangunan Masjid Pathok Negoro Ad Darojat Babadan dan masyarakat Babadan Gedongkuning dipindahkan ke Desa Babadan Jalan Kaliurang, Kentungan, Sleman.
Relokasi tersebut dilakukan karena wilayah Babadan Gedongkuning terdampak pelebaran pangkalan pesawat terbang dan akan digunakan untuk membangun gudang senjata tentara Jepang. Namun ternyata, pelebaran pangkalannya tidak jadi karena tentara Jepang kalah, padahal seluruh bangunan, mulai dari atap, tajug, jendela, dan material lainnya sudah dipindah, sehingga menyisakan pondasi saja.
"Kemudian tahun 1960 seorang warga berinisiatif kembali membangun masjid ini di pondasi yang sama. Masjid itu kini masih kokoh berdiri," ujarnya.
Baca Juga: Waria Dibakar Hidup-hidup, Mira Digebuki dan Diinjak-injak Sampai Lemas
Camat Banguntapan Fauzan Muarifin menambahkan, pelaksanaan nyadran yang ditiadakan tersebut merupakan wujud upaya pemerintah kecamatan untuk melakukan pendekatan terhadap takmir masjid. Pihaknya gencar mengimbau berbagai masyarakat agar untuk sementara waktu meniadakan kegiatan yang mengumpulkan warga dalam jumlah banyak.
Berita Terkait
-
Kurang Populer, Ini Keutamaan Salat Sunah Syawal dan Tata Caranya
-
Penyempurna Ramadan, Ini Lima Keutamaan Puasa Syawal
-
6 Artis Meninggal di Bulan Ramadan 2024, Terbaru Babe Cabita
-
Gaya Busana BCL di Akhir Bulan Ramadan Dinilai Terlalu Terbuka, Langsung Banjir Komentar Julid
-
Doa Niat Bayar Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Sekeluarga, Lengkap Arab, Latin, dan Arti
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Sambut Presiden dengan Kemewahan, Mercedes-Maybach S650 Pullman Jadi Tunggangan Prabowo di Abu Dhabi
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
Terkini
-
Dukung Pemberdayaan Disabilitas, BRI Hadir di OPPO Run 2024
-
Tak Gelar Kampanye Akbar, Paslon Harda-Danang Lakukan Hal ini di 17 Kapanewon
-
Latihan Intensif Tak Berdampak, PSS Sleman Dipermalukan Tamunya PSBS Biak
-
Menteri Kebudayaan Buka Pekan Warisan Budaya Takbenda di Jogja, Optimisme Jadikan Kebudayaan Indonesia Mendunia
-
Penuhi Kebutuhan Kambing Secara Mandiri, Untoro-Wahyudi Luncurkan 1 Desa 1 Entrepreneur