"Kebanyakan di sana pekerja dari luar, mereka semua dipulangkan ke negaranya. Kabarnya sekarang, pegawai yang asli dari Malaysia juga dirumahkan selama tiga bulan," kata Tata.
Ia mengaku menjalani prosedur pemeriksaan yang ketat dalam proses pemulangannya. Selain wajib mengenakan masker, ia juga selalu diperiksa suhu badannya.
Karena pulang bersama rombongan, Tata mengatakan, ia sempat diminta menunggu selama beberapa jam di pelabuhan. Ia sampai di pelabuhna pukul tujuh pagi dan baru bisa naik ke kapal pada pukul 12 siang.
Menurut penuturannya, kapal yang beroperasi juga terbatas dan hanya ada pada jam tertentu. Selama berada dalam kapal, mereka menerapkan physical distancing, sehingga mereka duduk dalam jarak yang cukup jauh.
Baca Juga: Komunitas Penumpang Desak KRL Tetap Beroperasi saat Jabodetabek PSBB
Sesampainya di Batam, Tata kembali menjalani prosedur kesehatan yang ketat di bagian imigrasi. Dari Batam ia dijadwalkan kembali ke Yogyakarta keesokan paginya. Akhirnya ia dan beberapa rekannya memutuskan menginap di hotel.
"Kita enggak berani mengaku ke hotel dan sopir taksi kalau baru pulang dari Malaysia. Kita bilang ke mereka kalau ketinggalan pesawat," kata Tata.
Keesokan paginya, Tata mengikuti penerbangan dari Batam menuju Yogyakarta, dengan rute transit di Jakarta. Dalam perjalanan dan transit, Tata mengaku terus menjalani prosedur kesehatan sesui protokol.
Ia bercerita bahwa kondisi bandara terlihat sangat sepi, berbeda dengan ketika ia akan berangkat ke Malaysia. Di dalam pesawat juga diberlakukan physical distancing, sehingga tidak seluruh kursi terisi dan antar penumpang diberikan jarak.
Namun, membaca berita penolakan warga pendatang membuat Tata dan rekannya justru khawatir kembali ke tanah air. Mereka takut tidak diterima oleh masyarakat sekitar jika pulang ke rumah.
Baca Juga: Usai Pandemi Kemana? 6 Alasan Tanjung Lesung Jadi Rekomendasi
"Awalnya senang bisa pulang ke Indonesia, namun mendekati hari H kami malah khawatir nanti akan ditolak oleh masyarakat," tuturnya.
Berita Terkait
-
Lingling Jadi Idol K-Pop Malaysia Pertama, Siap Debut Akhir Mei 2025
-
Mimpi Buruk Timnas Indonesia Kembali ke Malaysia, FAM: Akan Berdampak Positif
-
Media Malaysia Susun 11 Pemain untuk Lawan MU, Siapa yang Menjadi Wakil Indonesia?
-
Reaksi Pelatih Malaysia Lihat Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia U-17 2025
-
Malaysia Rekrut Sosok yang Pernah Bikin Timnas Indonesia Malu di Stadion GBK
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan