SuaraJogja.id - Dua bayi berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) COVID-19 di DIY meninggal dunia. Pemerintah Daerah (Pemda) DIY mencatat, keduanya meninggal dunia saat masih menunggu hasil laboratorium.
Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan COVID-19 Berty Murtiningsih mengatakan, dua bayi itu sama-sama berasal dari Kabupaten Sleman. Mereka adalah bayi berjenis kelamin perempuan berusia 10 hari dan laki-laki berusia satu tahun.
"Keduanya belum ada hasil laboratorium," kata Berty melalui keterangan resminya di Yogyakarta, Kamis (16/4/2020).
Berty menjelaskan, bayi berusia 10 hari dilaporkan meninggal pada 13 April 2020. Pasien itu memiliki penyakit meningitis serta gejala pneumonia, sehingga dikategorikan sebagai PDP.
Baca Juga: Dukung PSBB, Pengguna JakLingko Diimbau Top Up Pakai JakOne Mobile
"Tetapi tidak ada riwayat dari luar daerah," tambah Berty.
Sementara, bayi berusia satu tahun meninggal pada 15 April 2020. Pasien itu diketahui memiliki riwayat kontak dengan orang tua yang bekerja di Klaten, Jawa Tengah serta ada gejala klinis, sehingga digolongkan sebagai PDP.
Selain dua bayi itu, Berty juga mencatat, satu PDP berusia 47 tahun meninggal dunia pada 16 April. Pasien yang berjenis kelamin perempuan itu berasal dari Bantul.
Kasus PDP yang terkonfirmasi positif COVID-19 pada Kamis (16/4/2020), kata dia, juga bertambah satu orang, sehingga totalnya menjadi 63 kasus pasien.
"Kabupaten pasti melakukan tracking [penelusuran], di samping yang positif, juga untuk PDP. Tracking utama adalah kontak eratnya," kata dia.
Baca Juga: Jahit APD Sendiri, Stephen dan Samuel Wongso Kirim Donasi ke Luar Daerah
Menurut keterangan Berty, orang dalam pemantauan (ODP) di DIY hingga Kamis (16/4/2020) mencapai 3.654 orang. Total PDP yang sudah diperiksa terkait dengan COVID-19 dengan swab tercatat 600 orang, di mana 253 orang di antaranya dinyatakan negatif corona, sembilan meninggal, dan 63 orang positif.
Dari 63 orang yang positif, 22 orang sembuh dan enam meninggal. Sedangkan, yang masih menunggu hasil tes ada 284 orang. Sebanyak 16 pasien di antaranya telah meninggal dunia.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Tragis! Bayi 4 Bulan Meninggal Diduga Diguncang Keras, Sang Ibu Palsukan Identitas Ayah
-
Enam Bayi Baru Lahir Meninggal Akibat Cuaca Dingin di Gaza
-
Nasib Tragis Bayi di Jakbar usai Meninggal, Mayatnya Ditinggal Ortunya Diduga Tak Mampu Bayar Biaya RS
-
Singgung Hak Anak, KPAI Desak RSIJ Cempaka Putih Segera Ungkap Penyebab Meninggalnya Bayi Diduga Tertukar
-
Tragis! Bayi 7 Bulan Tewas Tenggelam di Bak Mandi saat Sang Ibu Asyik Main Game
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
-
Prabowo 'Kebakaran Jenggot' Respons Tarif Trump, Buka Seluruh Kran Impor: Pengusaha Teriak Bumerang!
-
Solusi Pinjaman Syariah Tanpa Riba, Tenor Panjang dan Plafon Sampai Rp150 Juta!
-
Dear Petinggi BEI, IHSG Memang Rapuh dan Keropos!
-
Harga Emas Antam Berbalik Lompat Tinggi Rp23.000 Hari Ini, Jadi Rp1.777.000/Gram
Terkini
-
Viral, Foto Pendaki di Puncak Gunung Merapi Bikin Geger, Padahal Pendakian Ditutup
-
Sleman Pastikan Tak Ada ASN Bolos, Tapi Keterlambatan Tetap Jadi Sorotan
-
Pemda DIY Ngebut Bangun Sekolah Rakyat, Siswa Miskin Bisa Sekolah Juli 2025
-
Pengawasan Jebol hingga Daging Sapi Antraks Dijual Bebas, 3 Warga Gunungkidul Terinfeksi
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona