SuaraJogja.id - Pasca libur Lebaran, Pemda DIY mempercepat pembangunan Sekolah Rakyat.
Sebab pemerintah pusat mentargetkan program yang digagas Presiden Prabowo melalui Kementerian Sosial (kemensos) tersebut ditargetkan bisa segera dimulai pada pertengahan Juli 2025 mendatang.
Alih-alih menggunakan bangunan yang sudah ada sesuai rencana awal, Sekolah Rakyat berkonsep asrama yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga prasejahtera tersebut nantinya merupakan bangunan baru.
Pemda DIY nantinya akan membangun Sekolah Rakyat di Pandak, Bantul di lahan seluas 5 hektar.
"Proses verifikasi lokasi oleh tim pusat dari Kementerian Sosial. Lokasi utama yang telah disiapkan Pemda DIY berada di depan SMK Negeri 1 Pandak, Bantul. Kita akan bekerja sama antara Dinas PUP-ESDM, Dinas Pendidikan, dan Dinas Sosial," papar Sekda DIY, Beny Suharsono dikutip Rabu (9/4/2025).
Menurut Beny, Sekolah Rakyat memang akhirnya dibangun sebagai fasilitas baru alih-alih memanfaatkan bangunan lama.
Bangunan sepenuhnya akan dibangun oleh pemerintah pusat melalui Kemensos dan tidak akan mengganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah yang sudah ada di sekitar lokasi.
Seluruh sarana dan prasarana juga disiapkan Kemensos, termasuk asrama. Dengan demikian para siswa bisa tinggal di asrama, termasuk disediakan makan.
Sekolah Rakyat yang menjadi kewenangan Pemda DIY, nantinya akan dimanfaatkan bagi siswa setingkat Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA) atau SMA. Hal ini berbeda dari kabupaten/kota yang memiliki kewenangan di tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Diperkirakan Pemkab Kulon Progo, Bantul, dan Gunungkidul yang rencananya membangun Sekolah Rakyat untuk dua jenjang pendidikan tersebut.
Baca Juga: Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini
Sekolah Rakyat nantinya akan menyerupai sekolah berasrama seperti SMA Taruna Nusantara.
Selain ruang kelas dan asrama, di lahan seluas 5 hektare itu juga akan dibangun fasilitas penunjang seperti tempat makan dan area kegiatan siswa.
"Kalau sudah oke [verifikasi pusat], baru bisa dimulai [pembangunan sekolah rakyat]. Itu semua diserahkan ke pusat. Kita daerah hanya menyiapkan lahannya," jelasnya.
Selain fasilitas, tambah Beny tenaga pengajar di Sekolah Rakyat juga akan disiapkan langsung oleh pemerintah pusat. Termasuk kapasitas di masing-masing kelas.
"Pengajarnya nanti disiapkan juga oleh pemerintah pusat. Dengan desain 5 hektar itu, nanti kita bisa hitung jumlah rombongan belajar per kelas. Tahapannya seperti apa juga masih kita hitung," ungkapnya.
Secara terpisah Kepala Dinas Sosial (Kadinsos) DIY, Endang Patmintarsih mengungkapkan pemerintah pusat yang mengelola Sekolah Rakyat. Dinsos hanya bertugas menyiapkan murid yang akan bersekolah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
Terkini
-
Ambarrukmo Atisomya Hadirkan Kemewahan Warisan Budaya dan Pengalaman Tak Tertandingi di Yogyakarta
-
Kasus Korupsi Kuota Haji Kemenag Memanas, KPK Sasar Pengelola Travel Umroh di Jogja
-
Malioboro Bebas Emisi, Bentor segera Dihapus, Becak Listrik jadi Pengganti
-
UGM Gebrak Dunia Industri, Rektor Ova Emilia Ungkap Strategi Link and Match yang Tak Sekadar Jargon
-
Waspada! Gelombang ISPA Terjang DIY: Lebih dari 11.000 Kasus Akibat Cuaca Ekstrem