Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 18 April 2020 | 15:56 WIB
Aji sedang menggoreng Tahu Regol di warung miliknya di Pengasih, Kulon Progo, Sabtu (18/4/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Harus segera diangkat dan disingkirkan saja, karena kalau dibiarkan nanti bikin tahunya gosong," ujarnya.

Sekitar tujuh menit tahu dibolak-balik di dalam penggorengan, tekstur tahu yang ia harapkan mulai terlihat. Tahu secara perlahan mulai mengembang, merekah menjadi kering akibat suhu penggorengan yang diturunkan.

Langkah selanjutnya ini yang akan menjadi krusial dalam menciptakan rasa dan tekstur krispi tahu milik Aji. Ia akan menciduk adonan tepung cair dari wadah dan menuangkannya dalam panggorengan. Kurang lebih lima kali ia lakukan itu, dan saat di tuangan yang kelima, takaran tepung akan dikurangi setengah.

"Saya sudah ada takarannya, kalau saya satu kali tuang sekitar 250 ml biar renyahnya pas," jelasnya.

Baca Juga: Tips Etika Berkendara Saat PSBB Berlangsung

Dia mengaku pernah mencoba menuangkan adonan tadi sebanyak tujuh kali atau lebih, memang hasilnya bagus, tapi jelas berpengaruh dan terasa diongkos, hingga terakhir ia menemukan takaran yang pas tadi.

Tentu bukan waktu yang singkat Aji bisa menemukan beragam trik menggoreng tahu yang ternyata tidak sederhana ini. Trial and error ia terus lakukan hingga mencapai pada titik di mana percobaannya membuahkan hasil yang maksimal.

Dia juga pernah melakukan eksperimen dengan mencoba menuang tepung saat tahu setengah matang dan belum kering. Hasilnya berpengaruh pada tahu saat sudah dingin, yang kemudian malah akan mengeras dan menjadi alot.

Hasil uji coba yang berkali-kali tanpa kenal lelah sejak hampir tiga tahun berdagang itulah yang membuat Aji tahu di mana letak keunggulan tahunya dan bagaimana mengolah tahunya secara maksimal. Berkat kerja kerasnya itu, tahunya akan terasa renyah saat hangat dan lembut saat dingin.

Jika di awal usaha Aji hanya mampu berjualan 200 tahu per hari, kini 2.700 tahu ludes diborong pembeli tiap harinya. Bahkan, di masa pandemi corona saat ini, Aji mengaku, tak ada dampak yang berarti pada pendapatannya dari berdagang Tahu Regol. Kesuksesannya tentu tidak bisa dilepasakan dengan beberapa pengalaman pahitnya.

Baca Juga: Serahkan Bantuan, Dexa Medica Sumbang 400 Ribu Tablet Obat Klorokuin

Salah satu yang masih jelas di ingatannya, pada hari ketiga berjualan, api melahap tabung gas dan regulatornya. Berkat aksi sigap polisi dan warga yang segera berbondong-bondong memadamkan api, gerobaknya masih bisa terselamatkan.

Ketenaran Tahu Regol milik Aji di Kulon Progo ini memang tidak bisa diremehkan. Siap-siap saja mengantre jika ingin mencicipi cita rasa yang renyah sekaligus lembut dari Tahu Regol Aji.

Load More