Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Sabtu, 18 April 2020 | 15:56 WIB
Aji sedang menggoreng Tahu Regol di warung miliknya di Pengasih, Kulon Progo, Sabtu (18/4/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Siapa yang tidak suka tahu? Makanan yang murah meriah, gampang diolah, dan cocok untuk semua kalangan ini tentunya tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Tahu juga bisa dinikmati jadi lauk maupun langsung dilahap untuk camilan sambil bersantai bersama keluarga.

Seperti usaha Tahu Regol milik Aji, kudapan ini dapat dinikmati semua kalangan. Makanan yang hangat dan renyah ini cocok bagi mayoritas kaum muda-mudi ketika membutuhkan camilan atau bahkan lauk makan. Apalagi, Tahu Regol memiliki tekstur lembut yang cocok juga untuk dihidangkan bagi kaum lansia.

Abu Fatya Aji atau sebut saja Aji, seorang penjual Tahu Regol yang selalu ramai oleh pembeli. Ya, Tahu Regol, begitu nama dagangannya disebut, yang terletak di sebuah kios dekat Kantor Kapanewon Pengasih, Kabupaten Kulon Progo.

Nama regol dia gunakan sebagai nama dagangannya karena dulu saat awal merintis usaha, ia memarkirkan gerobaknya di sebuah regol, yang artinya gapura.

Baca Juga: Tips Etika Berkendara Saat PSBB Berlangsung

Harga tahunya pun terbilang ekonomis, yakni Rp500/buah saja, membuat para pembeli tidak perlu merogoh kantung terlalu dalam untuk langsung memesan dalam jumlah banyak demi menyantap tahu renyah ini.

Aji, yang dulunya menjadi makelar kendaraan baik sepeda motor dan mobil, sempat mengesampingkan usaha tahunya itu. Kini keadaan berbalik, tahu itulah yang menjadi modal hidup sehari-hari Aji.

Dirinya sudah paham betul bagaimana cara menghidangkan makanan dari sari pati kedelai itu menjadi istimewa dan spesial dari biasanya. Memerlukan teknik dan ketelatenan khusus untuk menciptakan tahu krispi nan renyah itu.

"Perlu digoreng dengan durasi yang pas dengan cara-cara khusus. Butuh tahu khusus untuk membuat Tahu Regol, tahu yang tidak kecut saat mengembang, tetapi tetap merekah baik seperti tahu pong," jelas Aji pada SuaraJogja.id sambil menggoreng pesanan Tahu Regol-nya, Sabtu (18/4/2020).

Kunci kelezatan Tahu Regol

Baca Juga: Serahkan Bantuan, Dexa Medica Sumbang 400 Ribu Tablet Obat Klorokuin

Prosesnya memasaknya, kata Aji, cukup mudah; ketekunan dari proses yang lama itulah yang menjadikan Tahu Regol dapat mengoyang lidah pembelinya. Pada tahap awal, Aji menjelaskan, tahu yang baru datang dari pengrajin akan dibersihkan dan direndam dalam air yang telah ditabur sedikit garam.

Berselang beberapa saat, tahu dimasukkan dalam adonan tepung cair. Di sini, bahan adonan cair menjadi kunci dari kerenyahan Tahu Regol. Setelahnya, setengah kilogram tepung terigu dicampur dengan garam dan beberapa bumbu spesial sesuai takaran resep milik Aji.

Tidak butuh proses lama tahu yang sudah direndam dalam adonan tepung cair tadi karena tahu harus segera masuk dalam minyak panas di penggorengan. Api disetel dengan panas tinggi dan hanya perlu diaduk sesekali saja dengan perlahan.

"Diaduk-aduk sesekali saja, kalau banyak diaduk nanti tidak mengembang," ucapnya.

Matanya jeli dan gerak tangannya lihai dalam membolak-balikan tahu yang sedang digorengnya. Jika ada adonan tepung cair yang mengeras tanpa menyelimuti tahu, Aji akan segera mengambil penjepit lalu membuang tepung yang mengering tadi ke luar panggorengan.

Tepung yang membentuk gumpalan di sisi-sisi tahu pun tak luput dari jangkauannya, dengan cekatan dan bagaikan menari di depan penggorengan tangan Aji akan melepaskan gumpalan tepung dari tahu.

Load More