Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 19 April 2020 | 14:44 WIB
Salah seorang pendonor sedang melakukan cek kesehatan sebelum tranfusi darah, Minggu (19/4/2020). [Suarajogja.id / Mutiara Rizka]

SuaraJogja.id - Pada hari biasa, PMI Kabupaten Bantul secara rutin mengirimkan stok darah ke Bank Darah sesuai permintaan dari rumah sakit. Namun selama pandemi corona, PMI tidak mengirimkan stok darah akibat persediaan yang terbatas. Kabupaten Bantul memiliki dua bank darah, masing-masing berada di RSUD Panembahan Senopati dan RS PKU Muhammadiyah Bantul. 

Petugas transfusi darah, Novia Wulandari menjelaskan bahwa seluruh kegiatan donor darah massal selama dua bulan terakhir ditiadakan. Akibatnya persediaan kantong darah juga menurun. 

"Sejauh ini pasien membawa pendonornya sendiri, jadi kebutuhan transfusi masih tercukupi," kata Novia saat ditemui di markas PMI Kabupaten Bantul Minggu (19/4/2020).

Persedian kantong darah yang menipis membuat PMI menghimbau pada masyarakat yang membutuhkan transfusi darah untuk membawa pendonornya sendiri. 

Baca Juga: Heboh Kemunculan Ribuan Cacing di Solo, Ini Penjelasan BMKG

Saat ini, PMI Bantul masih memiliki persedian delapan belas kantong darah golongan darah A, sepuluh kantong golongan darah B, tiga belas kantong golongan darah O, dan dua belas kantong golongan darah AB. 

Novia menuturkan, saat ini kebutuhan darah setiap golongan darah sama rata. Tidak ada yang lebih sulit dicari diantara yang lainnya. Pasien Anemia Kronis, Operasi, dan cuci darah merupakan yang paling banyak membutuhkan transfusi darah. Terkini, PMI masih membuka ruang bagi masyarakat yang ingin mendonorkan darahnya. 

"Sampai sekarang belum ada kasus yang menujukkan adanya penularan melalui transfusi darah, jadi masih aman untuk mendonorkan darag," kata Novia. 

Novia juga menjelaskan, bahwa proses donor darah selama pandemi turut menerapkan protokol kesehatan sesuai yang dianjurkan pemerintah. Sebelum mendonorkan darahnya, pendonor akan melalui proses screening terlebih dahulu, seperti cek golongan darah, berat badan, jumlah HB, riwayat medis, dan tekanan darah. 

Saat ini prosedur pemeriksaan ditambah dengan proses protokol screening Covid-19, meliputi penyemprotan desinfektan, diwajibkan cuci tangan dan pengecekan suhu badan sebelum memasuki ruangan. 

Baca Juga: Intip Gaya Para Artis Memakai Topi Anti Corona

Pendonor juga dipastikan selama 28 hari terakhir tidak berpergian dari luar kota atau luar negeri, tidak memiliki kontak dengan PDP, ODP maupun OTG, serta tidak menunjukkan gejala Covid-19. Selain itu, petugas transfusi darah juga mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) dan pendonor juga diwajibkan mengenakan masker.

"Sebenarnya setelah jas lab ada gown begitu, tapi kita masih (proses) pengadaan," tuturnya.

Meskipun tetap mencoba memberikan pelayanan penuh terhadap pendonor, novia menyebutkan ketersediaan APD di PMI Bantul sangat terbatas. Bahkan, dalam penggunaan masker dibatasi selama satu hari hanya satu masker. 

Jumlah pendonor pribadi yang dibawa pasien dari bulan sebelumnya terus mengalami penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Pada Februari, total ada 739  pendonor yang diambil darahnya.

Sementara bulan Maret ada 673 pendonor, sedangkan pada bulan April berjumlah 470 kantong darah. Ia menambahkan, masyarakat masih bisa menyumbangkan darahnya ke PMI meski dalam satu jam dibatasi hanya dibatasi 15 orang saja. Sementara dalam satu ruangan transfusi dapat di isi empat orang pendonor dengan jarak masing-masing satu meter.

Sebelumnya, Bupati Kabupaten Bantul, Suharsono juga melakukan donor darah di UTD PMI Bantul. Ia menghimbau warga Bantul untuk juga ikut mendonorkan darahnya untuk membantu pasien yang membutuhkan. 

"Untuk membantu saudara kita yang membutuhkan, karena saat ini stok di PMI Bantul sudah menipis," kata Suharsono. 

Selain Bupati Bantul, beberapa anggota Kodim 0729 Bantul juga melakukan donor darah untuk menambah stok kantong darah di UTD PMI Bantul. 

Load More