SuaraJogja.id - Masih ada pemudik yang masuk ke Sleman meskipun Pemerintah telah menerbitkan aturan larangan mudik. Tercatat hingga Minggu (26/4/2020) pukul 16.00 WIB ada 6931 orang yang datang ke Sleman, jumlah ini bertambah 19 orang dibanding sehari sebelumnya.
Sebelumnya, pada hari Sabtu (25/4/2020), ada 6912 orang yang mudik ke Sleman, Jumat (24/4/2020) 6837 orang, Kamis (23/4/2020) 6730 orang dan Rabu(22/4/2020) 6616 orang.
Pemudik paling banyak datang ke kecamatan Tempel (765 orang), Mlati (544 orang) dan Depok (541 orang), paling sedikit di Kecamatan Cangkringan (187 orang), Minggir (235) dan Pakem (288 orang), sementara di kecamatan lain di Kabupaten Sleman jumlahnya rata-rata masih ada di bawah 500 orang.
Beberapa diantaranya seperti Kecamatan Gamping (457 orang), Ngempak (444) Sleman (434 orang), Moyudan (408 orang), Ngaglik (404 orang), Prambanan (402 orang). Kemudian di Kecamatan Berbah (401 orang), Godean (397 orang), Kalasan (371 orang), Seyegan (341 orang) dan Turi (312 orang).
Berdasarkan data yang dibagikan oleh Humas Pemkab Sleman, data pemudik dalam satu pekan terakhir terus menunjukkan adanya penurunan.
Meski masih banyak ditemui adanya pemudik yang kembali ke Sleman, Sekda Sleman Hardo Kiswoyo mengakui jika jumlah pemudik yang datang ke Sleman terus bertambah. Namun ia mengatakan, grafis pemudik yang datang jumlahnya setiap hari trennya turun.
"Misalnya, pada Kamis (23/4/2020) jumlah pemdatang ada 126 orang. Jumlahnya turun pada Jumat (24/4/2020) sebanyak 107 orang," kata Hardo.
Pihaknya berharap, dengan kebijakan larangan mudik dari pemerintah, jumlah pemudik terus menurun. Dengan begitu, upaya Pemkab untuk terus memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 bisa dilakukan.
"Kami sudah meminta agar Satgas Covid-19 di masing-masing desa untuk aktif mendata pendatang," katanya.
Baca Juga: Penasihat LN Donald Trump: Kim Jong Un Kemungkinan Meninggal atau Lumpuh
Berita Terkait
-
Akses ke Yogyakarta Ditutup, Sri Sultan Minta Pemudik Putar Balik
-
Mulai 26 April, Pelabuhan Gresik Tutup Pelayanan Angkutan Orang
-
Larangan Mudik, Bus di Terminal Cicaheum Bandung Masih Angkut Pemudik
-
Nekat Mudik, Pemkot Tegal Siapkan Tempat Karantina
-
Nekat Mudik, Puluhan Kendaraan Disuruh Putar Balik di Pintu Masuk Kediri
Terpopuler
- Breaking News! Akhir Pahit Mees Hilgers di FC Twente
- 'Ogah Ikut Makan Uang Haram!' Viral Pasha Ungu Mundur dari DPR, Benarkah?
- Satu Kata Misteri dari Pengacara Pratama Arhan Usai Sidang Cerai dengan Azizah Salsha
- Eks Feyenoord Ini Pilih Timnas Indonesia, Padahal Bisa Selevel dengan Arjen Robben
- Uya Kuya Klarifikasi Video Joget 'Dikira Rp3 Juta per Hari itu Gede'
Pilihan
-
Figur Kontroversial Era 98 Dianugerahi Bintang Jasa, Siapa Sebenarnya Zacky Anwar Makarim?
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 1 Jutaan Terbaru Agustus 2025, Terbaru Galaxy A07
-
Shin Tae-yong Batal Dampingi Korea Selatan U-23, Rencana 'Reuni Panas' di Sidoarjo Buyar
-
Daya Beli Melemah, CORE Curiga Target Pajak RAPBN 2026 'Ngawang'!"
-
Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Terkini
-
Yogyakarta Siap Jadi Magnet Wisata Dunia: Ini Strategi Jitu Hadapi Tantangan Global
-
Warga Jogja Merapat! Link DANA Kaget Aktif Baru Dibagikan, Siapa Cepat Dia Dapat!
-
Residen RSUP Dr Sardjito Jadi Korban Amukan Keluarga Pasien, Ini Kronologi dan Fakta Sebenarnya
-
Jogja Tak Lagi Kejar Turis Massal: Strategi Baru Pariwisata Fokus Kualitas, Bukan Kuantitas!
-
'Siapa Dia': Film Musikal Garin Nugroho yang Paksa Nicholas Saputra Menyanyi