SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengadakan proses rapid test massal selama tiga hari ke depan untuk para pekerja lapangan yang memiliki risiko terpapar virus corona. Beberapa lembaga yang mengikuti rapid test pada Selasa (28/4/2020) adalah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Public Safety Center (PSC), wartawan, lapas, PMI, Dinas Sosial, dan Komisi D DPRD.
Untuk menghindari kerumunan, pengambilan sampel untuk rapid test dilakukan secara berjadwal antara lembaga satu dengan lainnya. Layanan juga disediakan secara drive thru, sehingga partisipan rapid test tidak perlu turun dari kendaraan.
Salah satu yang memanfaatkan layanan rapid test drive thru adalah anggota BPBD Kabupaten Bantul. Dengan menggunakan mobil pemadam kebakaran, mereka melakukan rapid test tanpa turun dari kendaraan.
Salah satu anggota BPBD Kabupaten Bantul, Fajar, mengatakan bahwa pihaknya memang sengaja menggunakan mobil pemadam kebakaran karena tidak ada kendaraan lain untuk membawa anggota.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Hari Ini Makassar 28 April 2020 / 5 Ramadan 1441 H
"Ya sengaja, kan gak ada kendaraan lain untuk membawa personel dan ketika ada kebakaran bisa langsung tancap gas," kata Fajar.
Anggota BPBD menjadi salah satu profesi yang memiliki kerentanan tertular Covid-19. Pasalnya, mereka termasuk yang bertugas di lapangan dalam menangani pasien Covid-19, begitu juga saat mengubur jenazah pasien positif.
Penggunaan layanan drive thru diberikan dengan prosedur pengisian data diri dari dalam mobil. Kemudian, pengambilan darah juga dilakukan tanpa turun dari kendaraan. Petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) akan mengambil sampel darah partisipan dari ujung jari.
Kepala Dinkes Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, rapid test massal akan berlangsung selama tiga hari, dengan target setiap harinya mencapai 200 orang yang mengikuti rapid test.
"Di puskesmas sudah kita galakkan dua minggu belakangan ini. Dua tiga hari ke depan kita lakukan rapid test massal di halaman Dinas Kesehatan," ujar Agus.
Baca Juga: Suami Bekerja di RSD Wisma Atlet Meninggal, Tularkan Covid-19 ke Keluarga
Agus mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memperluas jangkauan screening masyarakat yang berpotensi tinggi terpapar Covid-19 sekaligus untuk melakukan pemutusan penyebaran dini, jika dari hasil rapid test ada yang dinyatakan positif.
Masyarakat yang dinyatakan positif selanjutnya akan diminta untuk isolasi di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSKLC) untuk dilakukan tindakan selanjutnya, yakni uji swab. Sementara, yang mendapatkan hasil negatif akan diminta untuk isolasi mandiri dan kembali menjalani rapid test sepuluh hari ke depan.
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
-
Libur Lebaran Usai, Harga Emas Antam Merosot Rp23.000 Jadi Rp1.758.000/Gram
-
Jadwal Timnas Indonesia U-17 vs Yaman, Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain
-
Minuman Berkemasan Plastik Berukuran Kurang dari 1 Liter Dilarang Diproduksi di Bali
Terkini
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?
-
Viral, Mobil Digembosi di Jogja Dishub Bertindak Tegas, Ini Alasannya
-
Tanggapi Langkah Tarif Trump, Wali Kota Jogja: Kuatkan Produk Lokal!