SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul mengadakan rapid test massal untuk masyarakat yang memiliki kerentanan tinggi terpapar Covid-19. Salah satu di antaranya adalah awak media yang masih bertugas selama pandemi.
Awak media menjadi salah satu kelompok yang rentan terpapar Covid-19. Sebab, mereka masih terus bekerja di lapangan untuk mengabarkan kepada masyarakat, terutama mengenai perkembangan Covid-19. Dalam proses pencarian berita, wartawan juga bertemu dengan banyak narasumber, seperti para pejabat daerah dan sebagainya.
Salah seorang wartawan, Prawesti, mengatakan, awalnya ia sempat takut dengan proses pengambilan darah dalam rapid test. Namun, menyadari pentingnya rapid test, ia memberanikan diri meskipun dengan memalingkan wajah saat jarinya ditusuk jarum.
"Awalnya itu takut, tapi sadar ini penting, terutama untuk yang berprofesi rentan terpapar," kata Prawesti saat ditemui usai rapid test di Kantor Dinkes Bantul, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: Sepi Job, Dede Sunandar Kini Fokus Jualan Cireng
Sebanyak 25 orang wartawan mengikuti rapid test massal tersebut. Pengujian juga dilakukan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, yakni menjaga jarak, menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer, serta peserta menggunakan masker. Sementara, petugas yang melakukan pengecekan menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap.
Kepala Dinkes Kabupaten Bantul Agus Budi Raharja mengatakan, rapid test saat ini diprioritaskan untuk kelompok yang rentan terpapar corona, seperti wartawan, tenaga kesehatan, hingga pelaku perjalanan.
Agus juga mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk memperluas jangkauan dalam mengetahui masyarakat yang terpapar Covid-19. Jika masyarakat yang terpapar telah diketahui dan diisolasi, puncak penyebaran akan segera dapat dikendalikan, sehingga pandemi dapat lekas berakhir.
"Dengan rapid test ini harapan kita jangkauannya makin luas, segera dapat teridentifikasi secara keseluruhan," kata Agus.
Ia menambahkan, rapid test ini juga akan menyasar masyarakat umum secara bertahap. Sebelumnya rapid test untuk masyarakat yang berkontak erat dengan pasien positif telah dilakukan oleh puskesmas. Selanjutnya, rapid test menyasar masyarakat yang bertugas dalam pelayanan penanggulangan Covid-19.
Baca Juga: Ini Alasan KPK Era Firli Cs Pertontonkan Koruptor saat Konferensi Pers
Di antaranya adalah anggota Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), anggota Public Safety Center (PSC), anggota Palang Merah Indonesia (PMI), dan wartawan. Mereka dinilai memiliki kontak erat dalam pelayanan Covid-19.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat