SuaraJogja.id - Di tengah bulan Ramadan, sebuah keributan di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut) ramai dibicarakan di media sosial. Ucapan tokoh intelektual Muslim Emha Ainun Najib alias Cak Nun saat berceramah di Bantul pun kembali viral, lantaran dinilai relevan dengan kejadian itu.
Dua video keributan tersebut diunggah pada Rabu (29/4/2020) dini hari oleh akun Facebook Lamria Manullang di grup INFO KEJADIAN TAPANULI UTARA (IKTU). Dalam video itu, tampak sekelompok pria mendatangi warungnya.
"Ini la nasib ku hari ini liat kalian la ini siapa dan kelompok apa," tulis Lamria.
Salah satu pria di video itu juga terlihat meluapkan emosi pada perekam video dengan melemparkan kain yang ada di dekatnya. Sementara, video yang lain menunjukkan seorang wanita tengah cekcok dengan sekelompok pria yang memaksa menutup warungnya.
Baca Juga: Manisnya, Atta Halilintar Rela Masakin Aurel Hermansyah Sahur
Berdasarkan kabar yang beredar, gerombolan yang memaksa Lamria menutup warungnya pada Selasa (28/4/2020) itu adalah bagian dari ormas FPI setempat. Mereka disebutkan memaksa Lamria menutup warungnya karena Lamria menjual tuak di bulan Ramadan.
Insiden ini sontak menimbulkan perdebatan di media sosial hingga viral di Twitter, salah satunya diunggah @AremaNita__. Pelawak tunggal Tretan Muslim pun turut menanggapi viral-nya keributan tersebut.
Tak banyak yang ia tulis. Dirinya hanya mengunggah video lama ceramah Cak Nun di Pleret, Bantul dengan cuitan bertuliskan, "Just wanna share this [cuma mau membagikan ini]."
Dalam video tersebut, Cak Nun berceramah di hadapan banyak orang tentang makna puasa. Menurut Cak Nun, seharusnya orang yang tengah menjalankan ibadah puasa belajar untuk menghormati orang lain, bukan sebaliknya -- minta untuk dihormati.
Banyak warganet yang rupanya sependapat. Kicauaan Tretan Muslim pun di-retweet lebih dari 3.200 kali dan mendapat likes di atas 5.200. Berikut transkrip lengkapnya dari potongan video berdurasi 59 detik tersebut:
Baca Juga: Di Rumah Aja, Bisa Jadi Waktu yang Tepat Untuk Merawat Kulit
"Kita berpuasa untuk menghormati orang lain, bukan untuk dihormati orang lain. Ngono. Bulan puasa kok "hormatilah orang yang berpuasa."
Berita Terkait
-
Prediksi Cak Nun Viral Lagi: Utang Indonesia Menggunung pada 2025, Ada Menteri Undur Diri
-
Heboh Pagar Laut Misterius, Ceramah Cak Nun Viral Lagi: Kekayaan Negara Dikaveling
-
Profil 3 Pencemarah Kondang yang Diduga Pernah Diejek Gus Miftah, Ucapannya Pedih Semua!
-
Gus Miftah Diduga Olok-Olok Cak Nun, Singgung Pantat Lebih Terhormat dari Otak
-
3 Dai yang Diduga Pernah Diolok-olok Gus Miftah, Ada yang Disebut Pecicilan
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
Terkini
-
Arus Lalin di Simpang Stadion Kridosono Tak Macet, APILL Portable Belum Difungsikan Optimal
-
Kunjungan Wisatawan saat Libur Lebaran di Gunungkidul Menurun, Dispar Ungkap Sebabnya
-
H+2 Lebaran, Pergerakan Manusia ke Yogyakarta Masih Tinggi
-
Exit Tol Tamanmartani Tidak Lagi untuk Arus Balik, Pengaturan Dikembalikan Seperti Mudik
-
Putra Prabowo Berkunjung ke Kediaman Megawati, Waketum PAN: Meneduhkan Dinamika Politik