SuaraJogja.id - Masjid Tiban adalah salah satu bukti peninggalan salah satu Walisongo, yakni Sunan Bonang. Konon, masjid ini dibangun oleh sang wali hanya dalam satu malam.
Belajar perkembangan dakwah Islam di tanah Jawa, tentu kita tidak bisa melewatkan kisah perjuangan Walisongo. Sunan Bonang dikenal sebagai salah satu penyebar agama Islam dengan cara yang baik, terutama bagi warga pesisir pantau utara.
Terlebih di wilayah Desa Bonang, Lasem, Kabupaten Rembang. Di wilayah ini, nama Sunan Bonang terasa sudah sangat melekat di hati setiap penduduknya. Hal ini terbukti dengan dipakainya nama Bonang sebagai nama desa tersebut.
Begitu istimewanya sosok Sunan Bonang di mata penduduk desa Bonang memang bukan tanpa alasan. Sunan Bonang memiliki nama Makdhum Ibrahim merupakan orang yang pertama kali membangun desa Bonang yang sebelumnya adalah sebuah hutan belantara, sehingga beliau sangat dihormati di lokasi tersebut.
Disebutkan dalam sebuah artikel berjudul ‘Mengulik Situs Sunan Bonang’, Nurhadi Rangkuti dari Balai Arkeologi Yogyakarta menyebutkan, dibawah kepemimpinan Sunan Bonang, desa Bonang pernah menjadi salah satu wilayah yang cukup padat. Hal ini terbukti dari temuan sekitar 145 sumur kuno yang diduga dibangun penduduk di masa kepemimpinan Sunan Bonang.
Dari sekian banyak sumur, dua sumur yang berada di masjid dan pesarean disebut memiliki cerita tersendiri. Konon, sumur tersebut dibuat oleh Sunan Bonang dengan cara menancapkan tongkatnya ke tanah.
Orang-orang percaya, dua sumur itu memiliki keistimewaan tidak pernah surut meski musim kemarau. Airnya juga terasa tawar dan segar, berbeda dengan sumur pada umumnya di sekitar lokasi tersebut yaitu terasa payau.
Misteri Masjid Tiban
Tak hanya sumur, masjid peninggalan Sunan Bonang juga memiliki cerita tersendiri. Dikisahkan, masjid tersebut dibangun oleh sang wali hanya dalam waktu satu malam. Dengan alasan inilah warga setempat menyebut masjid itu dengan nama Masjid Tiban.
Baca Juga: Jadwal Buka Puasa Surabaya 2 Mei 2020, Doa Buka Puasa Rasulullah
Perihal Masjid Tiban ini memang ada beberapa versi cerita turun temurun yang berkembang sampai sekarang. Ada yang memperkirakan masjid itu merupakan peninggalan Sunan Bonang, tapi ada pula yang percaya bagian dari Sunan Langgar, salah satu murid Sunan Bonang.
Melansir dari hops.id -Jaringan Suara.com, Masjid ini berada di Desa Gedongmulyo, Lasem. Pernah dipugar pada tahun 1976, beberapa bagian terutama di bagian mihrab dan menara tetap dipertahankan keasliannya. Sementara, bagian yang lain mengalami pengembangan menyesuaikan jumlah jamaah yang semakin banyak.
Berita Terkait
-
PSBB Surabaya Raya: Begini Suasana Masjid Ampel di Malam ke-9 Ramadan
-
Bisa untuk Buka Puasa, Cobain Resep Sate Sapi Wijen Pedas Ala Nicky Tirta
-
Toko Halal di AS Siap Pasok Kebutuhan Warga Muslim Selama Ramadan
-
Ramadan Pertama Sebagai Mualaf, Momen Marcell Darwin Buka Puasa Disorot
-
Ramadan Ini, Tora Sudiro Belajar Ngaji dengan Anak
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Kunjungan ke UGM, Megawati Ragukan Data Sejarah Penjajahan dan Jumlah Pulau Indonesia
-
Bukan Sekadar Antar Jemput: Bus Sekolah Inklusif Kulon Progo Dilengkapi Pelatihan Bahasa Isyarat
-
Maxride Bikin Bingung, Motor Pribadi Jadi Angkutan Umum? Nasibnya di Tangan Kabupaten/Kota
-
Megawati ke UGM: Soroti Biodiversitas dan Masa Depan Berkelanjutan
-
Alasan Kocak Megawati Soekarnoputri Tolak Kuliah di UGM: 'Nanti Saya Kuper'