Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 05 Mei 2020 | 07:57 WIB
[Ilustrasi UAD] Suasana halaman utama Kampus 1 Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Senin (16/3/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

SuaraJogja.id - Trending topic Twitter se-Indonesia diramaikan protes dari mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta sejak Senin (4/5/2020) malam. Bahkan, lebih dari empat ribu cuitan dari para mahasiswa itu berhasil membuat #UADdown merajai trending topic selama sekitar lima jam.

Ribuan twit yang menyertakan tagar tersebut rupanya berisi keluhan mahasiswa karena keberatan dengan uang SPP kampus. Menurut mereka, di tengah pandemi corona saat ini, di mana ekonomi anjlok, seharusnya UAD memberikan potongan SPP.

Tak hanya itu, seperti ditegaskan beberapa pengguna Twitter, di masa pandemi corona, perkuliahan tidak dilakukan di kampus. Dengan begitu, tak ada fasilitas kampus yang digunakan selama kuliah online dan justru mahasiswa perlu mengeluarkan uang lebih untuk mendapatkan koneksi internet dalam kuliah daring.

#UADdown jadi trending topic, Senin (4/5/2020). - (Twitter)

Para mahasiswa ini menilai, selain memberikan potongan SPP, seharusnya UAD juga memberikan bantuan dana kuota internet. Namun sebaliknya, kata para mahasiswa, kampus tersebut tetap membebankan biaya kuliah secara penuh pada mahasiswa.

Baca Juga: AS-China Lanjutkan Perang Dagang, Harga Emas Makin Berkilau

Beberapa di antara mereka bahkan mengaku uang kuliahnya naik. Lantas, beberapa di antara mereka tak tanggung-tanggung membagikan tangkapan layar jumlah total SPP yang perlu dibayarkan ke UAD.

Berikut isi sejumlah keluhan mahasiswa yang menyematkan #UADdown soal uang SPP:

"Apalah daya kami yang pakai gedung lama, tapi SPP mahal :). Apalagi sekarang kuliah online! Fasilitas kampus enggak digunakan, dosen capai, mahasiswa juga (tugas numpuk), tapi SPP dinaikkan, tolonglah dipertimbangkan lagi," cuit akun @fak***, sembari membagikan tangkapan layar uang kuliah Prodi Kesehatan Masyarakat semester genap 2019/2020, dengan jumlah total tagihan Rp16.900.000 dan kekurangan bayar Rp8.850.000.

"Keadaan ekonomi menurun, kenapa malah SPP dinaikkan sih? Boleh bayar pakai daun? Hufzt. Dosen tidak begitu memberikan materi yang jelas, tugas malah susah-susah, mau bilang apa ke orang tua? Kalau ditanya SPP naik, jawabannya apa?" tulis @suk***.

#UADdown jadi trending topic, Senin (4/5/2020). - (Twitter)

Sementara itu, akun @nau*** hanya menuliskan, "Welcome to UAD," dengan memperlihatkan tagihan SPP yang belum dibayarkan sebesar Rp6.140.000 dari total Rp11.490.000.

Baca Juga: Jadi Korban Skimming, Duit Rp 500 Juta Untuk Daftar Haji Ludes Tak Bersisa

"Seharusnya kampus mendiskon uang SPP, sebagai pengganti mahasiswa tidak menggunakan fasilitas kampus, dan satu lagi, dapat penjelasan materi itu hak kita sebagai mahasiswa. Jangan mau dibodohi dengan kedok kuliah online, tapi ngasih tugas banyak banget dan enggak masuk akal," ungkap @mus***.

Bukan itu saja, @Eki*** juga mengeluhkan, "Gedung paling tinggi, SP kau naikkan, fasilitas tidak bisa digunakan. Bilang kuliah online, tahunya tuga online yang banyak, kuliah online makin tak karuan. If it continues like this, what will we get?"

Belum ada keterangan dari pihak rektorat UAD terkait protes mahasiswa karena tagihan SPP yang terlalu tinggi di masa pandemi ini.

Load More