Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Rabu, 06 Mei 2020 | 06:10 WIB
Petugas medis mengamati sampel darah dari pekerja yang mengikuti rapid test atau pemeriksaan cepat COVID-19 di Aula Serba Guna Kementerian Tenaga Kerja, Jakarta, Jumat (1/5). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat]

SuaraJogja.id - Swalayan Indogrosir di Jalan Magelang, Kecamatan Mlati, Sleman ditutup sementara mulai Selasa (5/5/2020). Penutupan yang dilakukan oleh Pemkab Sleman berkaitan dengan adanya temuan paparan COVID-19, yang bermula ketika ada salah seorang karyawan Indogrosir yang pingsan.

"Mulai hari ini, sementara Indogrosir kami tutup, tidak boleh operasional. Kita selesaikan rapid test untuk karyawan," kata Bupati Sleman Sri Purnomo di Sleman, Selasa (5/5/2020).

Dia mengatakan, Indogrosir ditutup sampai dengan hasil swab dari lima karyawan yang dilakukan sebelumnya keluar.

Dalam update yang ia tuliskan di Twitter, Selasa pukul 19.24 WIB, Sri Purnomo menyebutkan, pada akhirnya rapid test pada Selasa dilakukan terhadap 196 karyawan Indogrosir, dan 30 di antaranya reaktif.

Baca Juga: Nasib THR untuk Para Pekerja Ada di Tangan Pemerintah Pusat

"Sehingga total yang dilakukan rapid test ada 300 orang, 57 di antaranya reaktif," ungkap @SriPurnomoSP.

Dilansir ANTARA, kasus dugaan adanya karyawan Indogrosir yang terpapar COVID-19 ini bermula dari adanya satu karyawan yang merupakan warga Kota Yogyakarta yang positif COVID-19. Kemudian dari 10 karyawan lainnya, satu karyawan melakukan rapid test di Puskesmas Kota Yogyakarta dan sembilan di Puskesmas Mlati 1 Sleman, dengan hasil empat orang nonreaktif dan lima orang reaktif.

Mulanya pada Sabtu (25/4/2020), sekitar pukul 14.15 WIB, ada salah satu karyawan Indogrosir pingsan di dalam area Indogrosir, tepatnya di bagian kasir. Selanjutnya, tiga karyawan lainnya yang melihat kejadian tersebut mengangkat karyawan yang pingsan itu keluar area Indogrosir dan memasukkannya ke dalam mobil untuk dibawa ke RSA UGM.

Saat itu, yang berada di dalam mobil ada empat karyawan. Di RSA UGM, karyawan yang pingsan tersebut langsung menjalani pemeriksaan medis.

Pada pukul 20.00 WIB, ia diperbolehkan pulang dan disarankan untuk istirahat serta mengisolasi diri di rumahnya. Karyawan itu pun diantar pulang oleh empat karyawan lain yang sebelumnya ikut mengantarnya ke rumah sakit.

Baca Juga: Bantu Korban Terdampak Covid-19, Striker Persib Wander Luiz Lelang Jersey

Selanjutnya, pada Kamis (30/4/2020), tujuh karyawan Indogrosir yang sempat menolong karyawan pingsan tadi diinstruksikan untuk melakukan cek darah di Puskesmas Mlati 1. Pada Sabtu (2/5/2020), hasil cek lab menyatakan, tiga orang nonreaktif dan lima orang reaktif, sehingga keseluruhan karyawan yang terlibat menolong melaksanakan isolasi mandiri di rumahnya masing-masing sampai 15 Mei 2020.

Diberitakan SuaraJogja.id sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman Joko Hastaryo, ketika dikonfirmasi, menjelaskan, ada salah satu pasien COVID-19 yang memiliki riwayat bekerja di Indogrosir.

"[Pasien] kasus 79, menurut riwayat, pasien pernah bekerja di pusat perbelanjaan tersebut," terang Joko, dihubungi melalui pesan singkat.

Ia melanjutkan, karena pegawai tersebut pernah bekerja di pusat perbelanjaan yang berada di kawasan Mlati, Sleman, tracing dan rapid test harus dilakukan pada beberapa karyawan lain.

"Beberapa karyawan telah melakukan rapid test, kemarin ada 94 orang yang telah melakukan tes dan hari ini sekitar 100 orang," terang Joko.

Menindaklanjuti hasil swab pada pasien ke-79 itu, Pemkab Sleman juga telah menutup operasi Indogrosir.

"Kami sudah menggelar konferensi pers bersama Pak Bupati. Kebijakan Bupati selaku Ketua Gugus Tugas Covid-19 [swalayan] ditutup sementara sampai diketahui hasil tes swab," terangnya.

Load More