SuaraJogja.id - Sejak beberapa pekan terakhir, sejumlah netizen dibuat sangsi dengan riwayat Presiden Jokowi yang lulus dan diwisuda di UGM. Meski bukti-bukti sudah ditunjukkan beberapa di antaranya masih ada yang meragukan keaslian fakta tersebut.
Seperti diketahui, sebelumnya muncul keraguan dari sebagian masyarakat soal almamater Presiden Jokowi. Bahkan mantan sekretaris Kementrian BUMN, Said Didu sampai membuat sayembara jika ada yang bisa membuktikan bahwa Jokowi merupakan kuliah dan lulus di UGM akan mendapat sepeda atau kaus.
"Kalau ada yang ngaku, hadiahnya sepeda atau kaos #ManusiaMerdeka?" tulisnya.
Dengan segera, bukti tersebut ditunjukkan oleh salah seorang adik kelasnya yang kini menjabat sebagai Guru Besar Universitas Airlangga, Henry Subiakto.
Lewat akun Twitternya, lulusan Komunikasi UGM tersebut mengunggah sejumlah bukti-bukti foto Jokowi selama kuliah di UGM hingga diwisuda.
Tak berapa lama foto-foto tersebut beredar, masih saja ada sejumlah netizen yang meragukan kebenarannya. Ini seperti diungkap oleh akun @MENANG04.
"Profesor...Tanya nih. Waktu wisuda beda sebulan yaa??" ucapnya disertai foto-foto Jokowi yang tanggal cetaknya berbeda dengan keterangan waktu wisuda.
Henry Subiakto pun membalasnya dengan menyebut bahwa memang benar cetak foto dan wisuda Jokowi selisih satu bulan. Hal tersebut dikarenakan saat itu untuk mencetak foto harus menunggu rol filmya habis.
"Wisuda November 1985. Foto dicetak baru Desember 1985. Biasanya baru dicetak kalau rol filmnya sudah habis. Makanya selisih sebulan. Dulu foto harus pakai rol film," balasnya.
Baca Juga: Ungkap Bukti Jokowi Lulusan UGM Malah Diancam UU ITE dan 4 Berita Lainnya
Kicauan netizen yang meragukan wisuda Jokowi itupun juga mendapat banyak respon dari netizen lainnya. Tak sedikit yang menghujatnya lantaran tak memahami situasi saat itu di mana urung ada teknologi foto secepat saat ini.
"Jaman Fuji Film ya oom ada yang 12, 24, 36 slide. Anak sekarang mana paham," kata @setiakawan25.
"Yang bertanya itu mungkin generasi yang lahir di tahun dua ribuan Prof..sehingga tidak memahami jaman sulit dan penindasan," tulis @Jokoumb64504158.
"Mending sebulan Prof, kadang bisa 6 bulan nunggu ada duit," kata @Kafir_Jinak.
"Mangkanyee belajar sejarah tong..Biar sedikit paham gimana perjuangan orang dulu sehingga elu sekarang bisa enak...," tulis @Marudinnapitup7.
"Sudah prof...sudah selesai semua...Mereka hanya menunjukkan kebodohan mereka..jadi kita sudah tau kita berhadapan dengan politikus yang biasa menipu rakyat..Mereka membangun logika bodoh," kata @indomaju4.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Sleman Siap Berantas Tambang Ilegal, Komitmen dengan KPK Jadi Senjata Utama?
-
Solo-Jogja Cuma 30 Menit, Jalan Tol Klaten-Prambanan Resmi Dibuka
-
Judi Online Berkedok Promo? Markas di Bantul Digerebek, Otak Pelaku Terungkap
-
Timor Leste Buka Pintu Lebar untuk Investor Indonesia: Peluang Emas di Sektor Pariwisata
-
Mulai Agustus: Yogyakarta Kerahkan Alat Berat, Normalisasi Sungai Dimulai