Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Rabu, 06 Mei 2020 | 17:15 WIB
Mantan preman Jogja, Haji Icab. [Yulita Futty / Suara.com]

"Senjata gak ada yang nembus kulit saya," kata Icap sambil tersenyum.

Meskipun sudah puluhan kali diserang, ataupun sudah ratusan pertikaian yang ia hadapi namun tidak ada luka yang terdapat di tubuhnya.

Berbeda dengan rekan-rekannya, Hudi misalnya, di balik baju yang ia kenakan terdapat luka tusukan pedang di perut sebelah kanan yang tembus hingga kebelakang.

Rekan lainnya, Mansur kehilangan jari kelingkingnya akibat tebasan pedang. Di bagian perut mansur juga masih bersarang peluru. Menurut penuturannya, mansur pernah menerima 7 kali tembakan sekaligus.

Baca Juga: Indogrosir Jogja Ditutup Sementara, Bermula dari Karyawan Pingsan

Kemahsyuran namanya, dalam memenangkan berbagai pertikaian, termasuk kemampuannya yang kebal dengan senjata membuat banyak preman yang akhirnya bergabung dengan kelompoknya.

Haji Icap menjelaskan, tidak sedikit anggotanya yang merupakan mantan narapidana. Mereka pernah melakukan tindak pembunuhan maupun kekerasan.

Kiprah Haji Icap sendiri dalam dunia hitam tidak membuat anggota keluarganya risau. Bahkan anak bungsunya, kini ikut meneruskan kegiatan Haji Icap.

"Saya beri pengertian, kalau apa yang baik pada saya silahkan dilanjutkan. Dalam artian, menolong orang dan sebagainya. Tapi, apa yang buruk dari papah, jangan sampai ditiru," kata Haji Icap sambil lengannya mengarah ke putra bungsunya yang duduk tak jauh darinya.

Masyarakat sekitar tempat tinggalnya juga disebut sering meminta pengamanan darinya. Ia bahkan juga melatih beladiri kepada pemuda di sekitar kediamannya.

Baca Juga: Viral Gadis Cilik Penjual Jajan di Jogja, Netizen: Senyumnya Luar Biasa!

Kini setelah "pensiun" sebagai preman, Haji Icap menekuni bisnis kayu Kalimantan. Sementara putranya membangun bisnis konveksi.

Load More