SuaraJogja.id - Dua karyawan Indogrosir Sleman asal Kulon Progo dinyatakan reaktif seusai menjalani rapid test COVID-19. Saat ini, keduanya masih menunggu untuk dilakukan pemeriksaan swab.
Plt Kepala Dinas Kesehatan Kulon Progo, Sri Budi Utami mengatakan, keduanya telah melakukan rapid test di Sleman dan hasilnya reaktif. Orang yang bersangkutan merupakan warga Panjatan dan Kalibawang.
"Tadi malam sudah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk dilakukan penjemputan agar dibawa ke rumah sakit, alhamdulliah berjalan lancar," ujar Sri Budi kepada wartawan, Rabu (6/5/2020).
Dua karyawan tersebut saat ini berada di RSUD Wates untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sejauh ini kondisi mereka terpantau baik dan tidak ada keluhan.
Baca Juga: 705 WNI di Luar Negeri Positif COVID-19, 36 Meninggal Dunia
Sri Budi menjelaskan, keluarga dari kedua karyawan tersebut belum dilakukan rapid test. Namun, pihaknya sudah menginstruksikan agar keluarga yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing sesuai dengan protokol kesehatan yang berlaku.
"Nanti akan kita lakukan secara bertahap untuk prosedur selanjutnya, dari keluarga hingga makin meluas," ungkapnya.
Pihaknya masih akan menunggu hasil swab dari kedua pasien reaktif tersebut. Jika memang negatif, pihaknya mempersilakan pasien itu untuk pulang tapi tetap dengan pembatasan aktivitas yang bersangkutan.
Namun, japabila hasil dari pasien tersebut adalah positif maka mereka harus tetap berada di rumah sakit untuk tes selanjutnya. Sedangkan, untuk keluarga secepatnya akan dilakukan rapid test, jika ada yang reaktif lagi akan diperluas tracingnya sampai ke masyarakat dengan kontak erat dan begitu selanjutnya.
"Sampai siang ini belum dilakukan test swab untuk kedua pasien tersebut, bisa nanti atau besok pagi baru dilakukan,"
Baca Juga: Pembagian Pertama Mepet, Pemprov DKI Sempat Beli Isi Sembako ke Koperasi
Dijelaskan Sri Budi, untuk contact tracing akan dilakukan oleh pihak puskesmas. Bermula dari keluarga inti, kemudian meluas ke kerabat atau teman yang melakukan kontak erat dengan pasien, hingga ke masyarakat umum.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Potensi Bencana Ancam Pilkada di DIY, KPU Siapkan Mitigasi di TPS Rawan
-
Sendirian dan Sakit, Kakek di Gunungkidul Ditemukan Membusuk di Rumahnya
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus