Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi | Muhammad Ilham Baktora
Jum'at, 08 Mei 2020 | 04:25 WIB
Seorang relawan nampak membersihkan mobil jenis kijang warna coklat di kantor PMI Sleman, Kamis (7/5/2020). [Suarajogja.id / Ilham Baktora]

SuaraJogja.id - Padatnya aktivitas kemanusiaan yang dilakukan PMI Sleman selalu disokong dengan berbagai armada untuk memudahkan kinerja. Instansi non-pemerintah yang bergerak dalam kebencanaan hingga kemanusiaan ini selalu melengkapi dengan kendaraan untuk memudahkan operasi.

Namun, ada satu armada yang mencuri perhatian. Mobil model Kijang berwarna coklat yang nampak sudah berumur itu masih terpajang, bahkan kerap digunakan relawan PMI dalam menjalankan tugasnya. Beberapa relawan menyebutnya sebagai pusaka yang menjadi saksi bisu perjalanan PMI Sleman.

"Kijang coklat ini didatangkan ke PMI Sleman pada 1992 silam. Senior kami membawa dari Jakarta sebagai armada pembantu kinerja petugas," ungkap Humas Satgas Covid PMI Sleman, Septiadi Pitianta kepada SuaraJogja.id, Kamis (7/5/2020).

Pria yang kerap disapa Adi ini menyebut, armada berwarna coklat tersebut mulai beroperasi saat erupsi Merapi 1994.

Baca Juga: Pengalaman Suara.com Menghubungi Travel Gelap yang Jamin Lolos Bawa Pemudik

"Saat terjadi erupsi 1994, mobil ini sudah sering bergerak membantu relawan PMI. Mobil ini juga sering menjadi ambulance, karena kami belum punya banyak armada, ambulans pun tidak ada. Sehingga memanfaatkan kijang coklat ini," terang Adi.

Pada erupsi tersebut, armada tersebut sempat mengevakuasi 12 jenazah akibat erupsi Merapi yang terjadi pada 1994.

"Saat itu, mobil ini menjadi ambulan untuk mengevakuasi 12 korban. Jadi dimasukkan ke dalam mobil. Dulunya belum seperi itu (tidak ada bak)," katanya.

Adi bercerita, pernah ada seorang pria paruh baya yang akan mendonorkan darah di kantor PMI Sleman. Namun sebelum mendonorkan darah, ia sempat berjalan-jalan disekitar kantor dan melihat kijang tersebut.

"Setelah melihat itu, dia mengapresiasi dan mengatakan 'mobil njenengan bagus, yang jaga 12 orang baik-baik semua, joss'. Dari kata bapak tersebut saya masih teringat bahwa 2010 saat erupsi Gunung Merapi, mobil ini sangat kuat," ujarnya.

Baca Juga: Hingga Vaksin Corona Ditemukan, Stadion di Belanda Dipastikan Kosong

Sebanyak 400 tikar dan logistik dimasukkan ke dalam bak mobil. Kondisi bak yang melengkung karena terlalu banyak menahan beban tetap dipaksa untuk menanjak melintasi gunung.

Load More