SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul mengumumkan adanya transmisi lokal COVID-19 di empat kecamatan di wilayahnya. Berdasarkan hasil penelusuran 32 kasus positif COVID-19, ditemukan penularan lokal terhadap warga yang tidak berpergian ke wilayah lain.
Kasus transmisi lokal terjadi di Kecamatan Sewon, Kecamatan Kasihan, Kecamatan Piyungan, dan Kecamatan Banguntapan. Hasil tersebut disampaikan setelah dilakukan swab test dan sejumlah hasil positif.
Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengonfirmasi adanya kasus transmisi lokal di Kabupaten Bantul.
"Di kecamatan-kecamatan itu memang sudah terjadi transmisi lokal. Baik transmisi lokal terbatas didalam keluarga, sampai dengan di Banguntapan itu transmisi lokal yang juga melibatkan dusun," kata pria yang akrab disapa Oki tersebut, Jumat (8/5/2020).
Oki menjelaskan, transmisi lokal terjadi dengan adanya penularan antar anggota keluarga hingga warga dusun yang melibatkan beberapa RT. Ia menambahkan, saat ini pihaknya mengintensifkan pelacakan kepada masyarakat sekitar.
Meski sudah terbukti adanya transmisi loka, saat ini belum ada regulasi pembatasan secara khusus. Oki berharap, transmisi tidak semakin meluas hingga seluruh kabupaten.
Camat Banguntapan Fauzan Muarifin mengaku prihatin karena wilayahnya menjadi salah satu daerah transmisi lokal dan saat ini mencatatkan jumlah penduduk terbanyak yang terpapar COVID-19 di Bantul.
"Kita prihatin sekali, saat ini kita meningkatkan edukasi kepada masyarakat. Kemarin kita juga lakukan sosialisasi belanja sehat di pasar-pasar," kata Fauzan.
Fauzan mengaku, pihaknya terus meningkatkan edukasi kepada masyarakat. Termasuk mensosialisasikan gerakan belanja sehat, yaitu gerakan untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama bertransaksi di pasar.
Baca Juga: Kisah Penjaja Sapu Lidi saat Corona, Tempuh 79 Kilometer Demi Sesuap Nasi
Bekerjasama dengan Satgas Covid di wilayahnya, Fauzan rutin melakukan penyisiran di titik-titik kerumunan massa. Salah satunya kawasan warung kopi di wilayah Sorowajan yang diberi dispensasi untuk tutup pada pukul sepuluh malam.
Sejauh ini, Fauzan menyebut, masyarakat sudah cukup mematuhi himbauan pemerintah dan melaksanakan protokol kesehatan. Namun, masih terdapat juga masyarakat yang kurang peduli dengan tidak mengindahkan protokol kesehatan.
Berita Terkait
-
Kisah Penjaja Sapu Lidi saat Corona, Tempuh 79 Kilometer Demi Sesuap Nasi
-
Pemerintah Pakai Mesin Pendeteksi TB untuk Periksa Covid-19, Apa Untungnya?
-
Larangan Mudik di Tengah Corona Bikin Pengusaha Rental Mobil Kian Menjerit
-
Khawatir Warga Rayakan Idul Fitri, Wagub DKI Beri Sinyal PSBB Diperpanjang
-
Layanan Khitan ke Rumah Pasien saat Pandemi Corona
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
10 Kuliner Hidden Gem Jogja yang Wajib Dicoba, Cocok Buat Jalan Santai Akhir Pekan
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel