SuaraJogja.id - Adanya kebijakan larangan mudik bagi masyarakat di tengah wabah Covid-19 didukung sepenuhnya oleh sejumlah masyarakat di Kabupaten Sleman. Mereka membantu pemerintah untuk merealisasikan kebijakan tersebut, seperti salah satunya yang terjadi di Dusun Ngancar, Josari, Desa Tridadi, Kecamatan/Kabupaten Sleman.
Melalui Satuan Tugas Covid-19 Dusun Ngancar Josari, seorang pemuda bernama Nanang Puspita Yuda berinisiatif membuat sistem identifikasi kendaraan pemudik yang memasuki dusun tempat tinggalnya.
"Awalnya satgas covid-19 ini ditunjuk untuk mengadakan rapat evaluasi rutin. Dalam pembahasan dan rapat itu ada usulan untuk mengidentifikasi warga yang keluar masuk ke dalam dusun. Kami hanya membuka satu akses pintu masuk yang dijaga rekan satgas Covid-19," kata Nanang melalui sambungan telepon, Sabtu (9/5/2020).
Ia menjelaskan, ada beberapa kesimpulan untuk membuat stiker yang ditempel di kendaraan warga yang menunjukkan bahwa kendaraan tersebut merupakan milik warga Ngancar dan Josari.
Baca Juga: Pakar: Informasi Covid-19 Lebih Menakutkan daripada Penyakitnya
"Jadi awalnya stiker, tapi karena sangat biasa akhirnya saya kembangkan dan sepakat membuat bercode yang bisa di scan di dalam stiker itu," jelasnya.
Pembuatan tersebut, lanjut Nanang, mereka susun dan laksanakan dalam waktu yang cukup singkat. Bahkan tak sampai memakan waktus atu hari.
"Saya membuat barcode-nya menggunakan aplikasi lain bernama barcode generator. Mulai dari subuh sampai pukul 06.00 WIB, selesai. Jadi cepat, karena ketika alat scan di dekatkan di barcode akan menunjukkan tulisan 'Kendaraan Bermotor Dusun Ngancar dan Josari' sebagai identitas warga," katanya.
Untuk scanning sendiri bisa menggunakan handphone yang telah diinstal aplikasi scan barcode. Dengan stiker barcode ini, masing-masing petugas satgas bisa melacak secara mandiri apakah kendaraan tersebut dari Dusun Ngancar atau bukan.
"Saat ini masih sederhana, masih akan kami kembangkan lagi. Jadi rencana ke depannya, ketika handphone di dekatkan ke stiker ber-barcode itu muncul nama pemiliknya, tempat tinggal hingga jam keluar masuk ke dusun Ngancar," terangnya.
Baca Juga: 5 Potret Tampan Gariz Luis, Polisi Ganteng yang Tangkap Ferdian Paleka
Kendati demikian, pihaknya masih mencari formula untuk membuat barcode yang dapat mengidentifikasi kendaraan secara detail. Pasalnya, satu kendaraan dibutuhkan pola barcode yang berbeda.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pakar: Informasi Covid-19 Lebih Menakutkan daripada Penyakitnya
-
BP2MI Prediksi 34.300 TKI akan Pulang ke Indonesia Hingga Juni 2020
-
Indonesia Terima Alat Tes Virus Corona Senilai Rp 1,2 M dari Korea
-
Bantu Warga Sediakan Air Bersih, ITNY Perbaiki Saluran Air di Wonogiri
-
Sabtu 10 Mei 2020, Pasien Covid-19 Sembuh 2.607 Orang, Meninggal 959 Orang
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Murah Tipe SUV Mei 2025: Harga Setara Motor, Pajak Murah, Perawatan Mudah
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 27 Kode Redeem FF Terbaru 17 Mei: Klaim Diamond, Token, dan Skin Cobra MP40
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
Pilihan
-
Kurator Didesak Penuhi Hak Karyawan PT Sritex, Tagihan Pembayaran Capai Rp 337 Miliar
-
Menelisik Kinerja Emiten Kongsian Aguan dan Salim
-
Mudah Ditebak, Ini Prediksi Starting XI Timnas Indonesia vs China
-
Muhammadiyah dan BSI Rujuk?
-
Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
Terkini
-
Punya 517 Posyandu di Jogja yang Sudah Layani Bayi serta Lansia, Target ILP Capai 83 Persen
-
Dilema Pegawai Pasca-PHK, Dosen UGM Soroti Minimnya Jaminan Sosial Pekerja Informal
-
Sleman Siapkan Tempat Sampah Raksasa, Bupati: Mampu Tampung Seluruh Sampah DIY
-
Terinspirasi Kisah Nyata! Film Horor 'Dasim' Bongkar Cara Jin Dasim Hancurkan Rumah Tangga
-
Rahasia Dapat Saldo Gratis Rp200 Ribu dari DANA Kaget: Ini Link Aktif untuk Diklaim