Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Mutiara Rizka Maulina
Minggu, 10 Mei 2020 | 17:50 WIB
Kepala Desa Sriharjo Titik Iswayatun menunjukkan profil pasar digital desanya - (SuaraJogja.id/HO-dok Titik Iswayatun)

SuaraJogja.id - Akibat corona, banyak unit usaha yang tidak mampu bertahan. Tak sedikit masyarakat yang kemudian kehilangan pekerjaan maupun sumber penghasilan. Bertujuan membantu roda ekonomi masyarakat agar tetap berjalan, Pemerintah Desa (Pemdes) Sriharjo membuat Pasar Digital.

Kepala Desa Sriharjo, Imogiri, Bantul Titik Iswayatun mengatakan, gerakan tersebut berangkat dari keprihatinan berbagai pihak. Dalam pandemi ini, sektor ekonomi menjadi salah satu yang paling dirugikan setelah sektor kesehatan.

"Terutama sektor UMKM, selama ini kan mereka mengeluh lesu, pasarnya sepi. Saya awalnya ini meminta diskusi dengan beberapa teman, kira-kira apa yang bisa kita lakukan," kata Titik saat dihubungi SuaraJogja.id melalui sambungan telepon, Minggu (10/5/2020).

Titik menjelaskan, Karang Taruna Desa Sriharjo kemudian mulai bergerak melalui platform media sosial Instagram dan Facebook untuk mempromosikan produk UMKM milik warga desa.

Baca Juga: Miskin karena Corona, Janda 1 Anak Tidur di Masjid, Tak Mampu Bayar Kost

Ia menjelaskan, dari gerakan tersebut kemudian muncul warga yang berinisiatif membuat pasar digital dengan memanfaatkan aplikasi pesan singkat WhatsApp. Pedagang dan pembeli kemudian dipertemukan dalam satu grup WhatsApp. Terdapat berbagai jenis usaha yang tergabung dalam grup tersebut.

Pasar digital ini sudah berjalan selama 10 hari. Selama ini, Titik menilai, penerapan pasar digital cukup efektif untuk meningkatkan penjualan UMKM. Berdasarkan pengakuan beberapa pedagang setelah bergabung dalam grup tersebut, penjualan mereka mengalami peningkatan.

Saat ini, pasar digital tersebut baru dapat melayani dalam lingkup Desa Sriharjo saja. Sebagian besar anggota grup masih didominasi oleh pedagang. Namun, kondisi tersebut justru melahirkan adanya sejumlah reseller baru yang menjajakan produk yang sama. Dalam grup sendiri, sudah ada 111 anggota.

Titik menyebutkan, selama pandemi banyak bermunculan pengusaha baru, terutama dari kalangan ibu-ibu muda. Ia menilai hal tersebut sebagai suatu hal yang positif. Dalam keadaan saat ini, ibu-ibu muda di Sriharjo justru mengambil peluang yang tersedia untuk tetap berusaha meningkatkan pendapatan.

"Coping problem-nya di Sriharjo ini bagus, tidak kemudian berpangku tangan berdiam diri tapi justru mereka mengambil peluang-peluang yang ada," imbuhnya.

Baca Juga: Ahli Memperingatkan Peternakan Hewan Bisa Sebabkan Pandemi Baru

Ia mengaku senang melihat geliat warga dalam berusaha. Mereka dinilai tidak berlarut dalam kesedihan dan justru tetap berusaha memanfaatkan berbagai peluang. Titik menyebutkan, rencananya pasar digital Sriharjo akan bekerja sama dengan pasardesa.id milik Desa Panggungharjo, Sewon, Bantul.

Sebelumnya, Pemerintah Desa Panggungharjo juga telah membuat platform pasar digital berupa pasardesa.id. Platform tersebut dibuat untuk mendukung gerakan di rumah saja, sekaligus memfasilitasi warga desa untuk menjajakan dagangannya.

Load More