SuaraJogja.id - Adanya kebijakan physical distancing sebagai upaya memutus rantai penyebaran Covid-19 membuat sejumlah kegiatan yang berhubung dengan kerumunan terpaksa ditiadakan. Termasuk di antaranya kegiatan tarawih hingga tadarus di masjid.
Tiadanya kegiatan yang biasa digelar selama Ramadan membuat aktivitas masjid di penjuru negeri menjadi sepi. Ini seperti yang dirasakan, takmir Bagian Seksi Keamanan Masjid Agung Kulonprogo, Muhammad Irsyad.
Kendati ada sesuatu yang dianggapnya hilang dari Ramadan tahun ini, ia harus mengikhlaskan hal tersebut. Rasa kecewa bercampur dengan kerinduan suasana Ramadan di masjid tahun-tahun sebelumnya membuat dirinya prihatin dengan kondisi yang terjadi sekarang.
"Ya meskipun kecewa tapi harus taat, semua sudah ada yang mengatur, kami harus menaatinya. Memang ada yang kurang, intinya ikhlas saja," tegas Irsyad, Senin, (11/5/2020).
Baca Juga: Ada Corona, Pemkab Kulonprogo Lantik Pejabat Struktural Secara Virtual
Masjid yang terbiasa ramai dipadati umat muslim itu terpaksa kosong, ada rasa sedih dibenak Irsyad karena harus dihadapkan dengan fenomena tak terduga ini. Di masa tanggap darurat seperti ini akibatnya jelas melumpuhkan sejumlah aktivitas masyarakat, terutama bagi umat muslim yang ingin beribadah bersama-sama di masjid pada bulan penuh berkah ini.
Kebahagiaannya kala melihat masjid itu ramai oleh jemaah kini seolah sedang dirampas pandemi Covid-19, ia maupun takmir lain tidak bisa lagi melihat para jemaah berkumpul beribadah di dalam masjid.
"Biasanya kalau Ramadan ramai sekali di sini, ada banyak rencana kegiatan juga yang terpaksa dibatalkan," ujarnya.
Diakui Irsyad sudah ada berbagai kegiatan selama bulan ramadhan, seperti, pengajian anak, pengajian bapak ibu, tadarus, hingga buka bersama. Bahkan pihak masjid sudah menyusun jadwal ustadz yang berasal dari berbagai daerah untuk mengisi ceramah namun semua itu terpaksa dibatalkan karena kondisi yang tidak memungkinkan.
Hanya imam dan takmir Masjid Agung saja yang akan bertugas selama Ramadan tahun ini. Acara lain seperti pengajian-pengajian, dan kajian yang dulu diadakan pada hari minggu dan senin juga ditiadakan untuk tahun ini.
Baca Juga: Ada Corona, Pengusaha Sound System di Kulonprogo Banting Stir Jual Semangka
"Iya saya sebagai umat muslim di hari besar kita, bulan yang penuh barokah kok seperti ini kondisinya ya rasanya itu ibarat hambar gitu, tapi sekali lagi kita harus ikhlas," ungkapnya.
Ia mempercayai bahwa ini adalah jalan terbaik yang telah diberikan Allah kepada umatnya. Irsyad selalu menegaskan untuk selalu berprasangka baik kepada Allah karena memang tidak ada yang tahu di balik semua rencana yang diberikan.
Momen-momen dipenuhinya masjid oleh umat yang hendak berkegiatan bersama atau juga beribadah menjadi momen yang begitu dirindukan oleh Irsyad. Masjid Agung sendiri biasanya akan mulai dipadati jemaah pada seminggu pertama bulan ramadan.
Meski nanti di tengah-tengah bulan jumlahnya menurun tapi menjelang puasa berakhir masjid akan mulai ramai kembali.
"Ada rasa yang plong gitu di hati pokoknya, melihat masjid penuh. Dulu juga bisa menerima musafir dari luar, bahkan malah dipersilakan untuk masuk. Meriah sekali pokoknya," jelasnya.
Saat ini Irsyad hanya bisa berdoa, agar pandemi Covid-19 segera berakhir, sehingga bisa mendengar kembali suara mengaji para jemaah terutama di bulan suci Ramadan.
Berita Terkait
-
Kejutan STY! Wonderkid MU Bela Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Apa Kelebihannya?
-
Kapan Ramadhan 2025? Simak Perkiraan Tanggal dan Fakta Menariknya!
-
Sule Bongkar Masa Sulit Pasca Juara API: Sepi Job sampai Buka Konter HP
-
Ratusan Formasi CPNS Bawaslu Sepi Peminat, Ada yang Masih Nol Pendaftar
-
Update Statistik Pelamar CPNS 2024, 5 Instansi Ini Masih Sepi Peminat!
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini