SuaraJogja.id - Untuk menghindari penyebaran virus corona, pelantikan pejabat struktural, kepala sekolah dan fungsional Kabupaten Kulonprogo 2020 dilakukan dengan menggunakan aplikasi telekonferensi dan disiarkan secara langsung melalui media sosial. Pelantikan itu juga dilakukan dengan tetap mengikuti aturan atau protokol yang berlaku.
Sebanyak 36 pejabat mengikuti acara pelantikan dan pengambilan sumpah dilakukan secara langsung oleh Bupati Kulonprogo, Sutedjo sebagai simbolis terhadap pejabat eselon II yang berpusat di Command Room dan ruang rapat Sermo, Selasa, (28/4/2020).
Pelantikan pejabat ini sengaja dipercepat karena adanya efek domino akibat mundurnya Agus Langgeng Basuki selaku Kepala Bappeda Kulonprogo pada Rabu (15/4/2020). Pemkab Kulonprogo yang tidak ingin menunggu lebih lama kekosongan kursi Kepala Bappeda akhirnya memutuskan untuk melalukan mutasi pada pejabat eselon II.
"Kami tidak ingin Bappeda lama kosongnya. Kemudian kita pandang hal ini bisa diselesaikan dengan secepatnya yaitu dengan mutasi pejabat eselon II, jadi tidak perlu menggunakan lelang terbuka. Meskipun tetap ada menggunakan seleksi tapi bisa lebih singkat," ujar Bupati Kulonprogo Sutedjo, saat ditemui wartawan setelah acara pelantikan.
Pelantikan pejabat eselon II ini tidak lantas membuat semua jabatan terisi. Masih terdapat kekosongan di pejabat eselon II lainnya dan Dinkes, Sekwan, kemudian ditambah Dinpar, Disnakertrans, dan Kesbangpol.
Sutedjo mengatakan setelah ini Pemda harus segera mempersiapkan dan mengusulkan kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (ASN) di Jakarta terkait permintaan izin untuk mengisi kekosongan lima jabatan eselon itu. Pihaknya sampai saat ini masih memproses perizinan tersebut.
"Bisa menggunakan sistem terbuka atau lelang. Jadi terbuka untuk peminat yang mungkin eselon di bawahnya yang sudah memenuhi syarat bisa ikut melamar atau mencalonkan diri," ungkapnya.
Ia menuturkan pelantikan yang digelar secara telekonferensi di tengah pandemi covid-19 ini, selain merupakan kepentingan terkait roda pemerintahan di Kabupaten Kulonprogo hal ini dianggapnya sebagai bagian dari pendayagunaan teknologi yang lebih hemat, cepat, dan praktis dalam melakukan kegiatan.
"Kalau sedang normal memang tidak akan seperti ini, namun teknologi semacam ini memang sengaja diciptakan untuk memberi kemudahan dan percepatan proses setiap kegiatan yang kita lakukan," pungkasnya.
Baca Juga: 99% Biro Wisata di Jogja Tutup Akibat Wabah Virus Corona
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Kritik Tajam MPBI DIY: Pemerintah Disebut Pakai Rumus Upah yang Bikin Buruh Gagal Hidup Layak
-
Pemkot Yogyakarta Targetkan 100 Rumah Tak Layak Huni Selesai Direnovasi Akhir Tahun 2025
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI