SuaraJogja.id - Berkurangnya aktivitas masyarakat di luar rumah turut memberikan dampak menurunnya jumlah kendaraan yang ada di jalanan. Angka kecelakaan di Kabupaten Bantul bahkan disebut menurun.
Kanit Laka Lantas Polres Bantul Ipda Maryono menyampaikan, angka kecelakaan di Kabupaten Bantul mengalami penurunan. Namun, fatalitas yang terjadi dalam kecelakaan justru meningkat. Ada beberapa ruas jalan dengan fatalitas kecelakaan tinggi.
"Untuk fatalitasnya yang tinggi itu di jalan Parangtritis, jalan Bantul, dan jalan Srandakan," kata Ipda Maryono, dihubungi SuaraJogja.id melalui telepon, Selasa (12/5/2020).
Selama pandemi, masing-masing kecelakaan di lokasi tersebut menimbulkan adanya korban jiwa. Maryono menyebutkan, faktor penyebab kecelakaan di antaranya adalah kurangnya konsentrasi pengemudi dalam berkendara sementara kendaraan dipacu dengan kecepatan tinggi, sehingga akhirnya kendaraan sulit dikendalikan.
Selain itu, ia menyebutkan, di jalur lurus terdapat banyak gang. Dari dalam gang tersebut sering ada orang yang menyeberang tanpa memperhatikan kondisi sekitar. Kondisi jalan yang lengang, tambah Maryono, juga membuat banyak pengendara memacu kendaraan dengan kecepatan tinggi.
"Di jalur lurus kecepatan tinggi, bisa dipengaruhi karena kondisi jalan yang lengang. Kalau kondisi jalan padat kan tidak mungkin ngebut," imbuhnya.
Ia menjelaskan, rata-rata yang mengalami kecelakaan merupakan kendaraan pribadi yang digunakan masyarakat lokal, bukan pendatang. Usia rata-rata yang mengalami kecelakaan adalah masyarakat dengan usia produktif.
Selama April hingga Mei tercatat ada 130 kasus kecelakaan, dengan 10 korban meninggal dunia dan 154 korban luka ringan. Sementara, tidak ada korban tercatat dengan luka berat.
Maryono menyebutkan, selama pandemi pihaknya tidak melakukan tindak penegakan hukum, seperti penilangan, melainkan memasang spanduk-spanduk imbauan agar masyarakat mematuhi protokol kesehatan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
Baca Juga: Eks Kapolda Bengkulu Positif Corona, Polri: Hasil Rapid Test Negatif
Berita Terkait
-
Kiat Komunal Kampung Akuarium Tangkal Pandemi Corona
-
Klaim Zero Case, Jurus Penangkal Corona di Kampung Akuarium
-
Melukis, Cara Limbad Usir Rasa Bosan Selama Pandemi Corona
-
Disurati Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia, Pemkab Bantul Beri Bantuan
-
Selama Wabah, Jenazah Penyakit Menular Dimakamkan Dengan Protokol Kesehatan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Anak Mantan Bupati Sleman Ikut Terseret Kasus Korupsi, Kejaksaan Buka Suara Soal Peran Raudi Akmal
-
Imbas Jembatan Kewek Ditutup, Polisi Siapkan Skema Dua Arah di Sekitar Gramedia-Bethesda
-
Lambat Tangani Korban, Muhammadiyah Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional Sumatera
-
Kasus Korupsi Hibah Pariwisata Sleman, Dakwaan JPU Dinilai Belum Singgung Peran Harda Kiswaya
-
Kocak! Study Tour ke Kantor Polisi, Murid TK Ini Malah Diajarin Bentrok