SuaraJogja.id - Komunitas Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI) mengirimkan surat ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantul untuk mendapatkan bantuan berupa sembako. Koordinator HWDI Musirah menyampaikan, anggotanya yang berjumlah 42 orang banyak yang tidak mendapatkan pemasukan selama pandemi.
Beberapa anggotanya yang bekerja di perusahaan diliburkan selama pandemi. Sementara, anggota lainnya yang berdagang maupun menjahit juga tidak memiliki pendapatan karena tidak ada pelanggan.
Musirah sendiri sehari-hari bekerja sebagai pedagang daging kambing di daerah Patangpuluhan. Sejauh ini, ia tidak lagi bisa menjual dagangannya karena tidak ada pembeli. Kondisi demikian juga dialami rekannya yang berprofesi sebagai penjahit.
Atas kondisi tersebut, HWDI kemudian mengirimkan surat ke Pemkab Bantul untuk meminta bantuan berupa sembako bagi 42 anggotanya yang terdampak merebaknya wabah corona.
Baca Juga: Kesal Sampai Ngumpat, Taufik Hidayat Buka Alasan Tak Bawa Obor Asian Games
"Komunitas mengajukan bantuan, kalau bisa sembako. Dari 42 anggota yang kerja diliburkan, yang jualan enggak laku," kata Musirah.
Menanggapi surat yang diajukan oleh HWDI, Selasa (12/5/2020), Pemkab Bantul memberikan bantuan berupa bingkisan sembako kepada 25 Kepala Keluarga dan uang tunai untuk 42 anggota.
Bupati Bantul Suharsono menyampaikan, bantuan sembako dan uang tunai diberikan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) di kawasan Pemkab Bantul yang tergabung dalam Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI).
"Bisa meringankan beban mereka untuk memberi sembako, ini dari rekan-rekan ASN Korpri, jumlahnya ada 26," kata Harsono.
Ia mengatakan, selain sembako, juga ada tambahan uang tunai yang diberikan kepada 42 anggota. Ia berharap, bantuan tersebut dapat meringankan beban warga disabilitas dalam menghadapi wabah ini.
Baca Juga: BRI Punya Banyak Program, agar Nasabah Makin Betah Transaksi Digital
Suharsono juga berpesan agar warga tetap menjaga kondisi psikologisnya agar mampu menjalani pandemi ini dengan tabah. Ia juga meminta anggota HWDI tetap mematuhi anjuran pemerintah seperti menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Berita Terkait
-
Habis Ngamuk-ngamuk Tagih Bantuan Corona ke Kades, Sudi Bunuh Bayinya
-
Jujur Sudah Dapat Bantuan Lain, Warga Kulon Progo Kembalikan BST
-
Protes Pembagian Bantuan Dampak Corona, 4 Warga dan 2 Polisi Tewas
-
Desa di Bantul ini Tetapkan Wilayahnya Jadi Zona Merah COVID-19
-
Kelompok Rentan, 3 Dampak Wabah Virus Corona bagi Penyandang Disabilitas
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Sekolah Swasta Jogja Siap Gratiskan Pendidikan, Asal... Dana Pemerintah Harus Cukup
-
Selain Bukan Kurir ShopeeFood Resmi, Dua Tersangka Pengerusakan Mobil Polisi Tak Saling Kenal
-
Dulu Panen, Sekarang Gigit Jari: Curhat Pedagang dan Jukir Pasca Relokasi Parkir ABA di Jogja
-
Pasangan Couplepreneur Ini Dapat Dukungan BRI, Ekspansi Bisnis Sampai Amerika
-
Polisi Tegaskan Keterlambatan Pengantaran ShopeeFood di Godean Tak Berjam-jam tapi Hanya 5 Menit