SuaraJogja.id - Stigma muncul di masyarakat setelah adanya jenazah yang dikuburkan oleh petugas dengan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap. Salah satunya stigma yang menyebut bahwa setiap jenazah yang dikuburkan oleh petugas dengan APD lengkap adalah jenazah pasien positif Covid-19
Padahal, Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bantul, Sri Wahyu Joko Santoso mengatakan, selama pandemi Covid-19, jenazah yang meninggal akibat penyakit menular juga dimakamkan dengan protokol APD lengkap. Serupa dengan pasien virus corona.
"Selama dalam masa darurat wabah, untuk semua penyakit yang disebabkan penyakit menular. Itu harus dikelola sebagai penyakit menular," kata pria yang akrab disapa Oki Selasa (12/5/2020).
Jadi, tidak hanya jenazah dengan riwayat virus corona, jenazah yang meninggal di rumah sakit karena penyakit menular apapun selama wabah ini juga diurus sesuai dengan protokol jenazah berpenyakit menular.
Dalam penanganan jenazah berpenyakit menular, ia menyebut, harus menggunakan APD lengkap. Oki juga menjelaskan, Covid-19 merupakan salah satu jenis penyakit menular sehingga penanganan jenazahnya harus menggunakan protokol penyakit menular.
Selain Covid-19, seluruh jenazah yang meninggal diakibatkan penyakit menular dimakamkan menggunakan protokol APD lengkap. Termasuk penyakit demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti.
Oki mengingatkan bahwa saat ini kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul masih tinggi. Menurut data terakhir, sampai dengan bulan April terdapat 726 kasus DBD. Dengan kasus tertinggi di Kecamatan Bantul sebanyak 86 kasus.
"Untuk kasus kematian belum ada pelaporan. Adapun kecamatan yang dilaporkan ada kasus tinggi Bantul 86 kasus, Sewon 73 kasus dan Piyungan 70 kasus," imbuhnya.
Oki menjelaskan untuk kasus kematian DBD perlu dibelakukan audit terlebih dahulu dan tidak hanya menerima data dari rumah sakit saja. Meski begitu, hingga kini pihaknya belum melakukan audit terhadap kasusu DBD di wilayahnya.
Baca Juga: CEK FAKTA: Kutuk Kapal China Pembuang ABK, GP Ansor Kirim Angkatan Laut?
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Kutuk Kapal China Pembuang ABK, GP Ansor Kirim Angkatan Laut?
-
Bersama UGM, Daihatsu Modifikasi Xenia Jadi Mobil Siaga Covid-19
-
Setuju Pelonggaran Berdasar Usia, DPR: Harus Disiplin Protokol Kesehatan
-
Jarang Berjemur Bisa Menimbulkan Masalah Kesehatan?
-
Nyaris Sentuh 1.500, Pasien Positif Corona di Jabar Tembus 1.493 Orang
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas
-
5 Rekomendasi Rental Mobil di Yogyakarta untuk Liburan Sekolah Akhir Tahun 2025
-
Sororti Gajah Bantu Bersihkan Sisa Bencana, Guru Besar UGM Sebut Berisiko pada Kesehatan Satwa