SuaraJogja.id - Alma Ata Center for Global Health melakukan kajian analisis terhadap perkembangan Covid-19 di Indonesia. Hasil kajian ke-11 menunjukan penilaian bahwa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa wilayah berjalan belum efektif.
Kebijakan PSBB sudah dilaksanakan di beberapa wilayah di Indonesia sejak April lalu. Daerah pertama yang mengumumkan kebijakan tersebut adalah DKI Jakarta pada 10 April, yang kemudian disusul wilayah sekitarnya, seperti Bogor dan Bekasi.
Kebijakan serupa juga diterapkan di wilayah Bandung Raya dan Surabaya Raya. Penerapan PSBB diharapkan dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan mempermudah proses isolasi serta tracing masyarakat yang terinfeksi.
Rektor Universitas Alma Ata (UAA) Jogja Hamam Hadi menyampaikan, hasil kajian analisis Global Health menyimpulkan, kebijakan PSBB di beberapa daerah berjalan kurang efektif, sehingga muncul kemungkinan kasus Covid-19 yang justru makin meningkat.
Baca Juga: Pelaku Penyiram Air Keras ke Istri di Duren Tiga Akhirnya Tertangkap
"Sejak tanggal 28 April sampai 11 Mei, tidak banyak perubahan. Tidak ada kemajuan yang signifikan dari kinerja PSBB di Indonesia," kata Hamam di UAA, Selasa (12/5/2020).
Ia menjelaskan, laju Covid-19 di wilayah yang menjalankan PSBB tidak memberikan perbedaan yang siginifikan. Sementara laju Covid-19 di luar wilayah PSBB menunjukkan peningkatan. Di Bandung Raya sendiri, jumlah kasus menunjukkan laju yang fluktuatif.
Sedangkan PSBB di wilayah Surabaya Raya justru dinilai Hamam tidak berjalan sama sekali. Selama PSBB di Surabaya Raya maupun wilayah lain di Jawa Timur yang tidak menjalan PSBB, terus terjadi lonjakan kasus Covid-19 .
"Trennya justru naik belakangan ini. Dengan kata lain, PSBB di jawa timur doesn't work well," imbuhnya.
Hamam, yang juga dikenal sebagai pakar epidemiologi, menyebutkan, perlu adanya efektivitas penerapan PSBB. Ia mengatakan bahwa virus corona sangat sensitif terhadap mobilitas masyarakat, sehingga penerapan PSBB perlu menekankan pada mobilitas masyarakat.
Baca Juga: Bikin Geger! Suami Bunuh Diri, Khotijah Tewas Bersimbah Darah di Kamar
Belajar dari lockdown yang dilakukan di China, kata dia, kasus akan meningkat tajam kemudian menurun secara drastis hingga mencapai garis aman. Begitu juga dengan Korea Selatan, yang menerapkan metode rapid test PCR dengan objek 10.000 warga setiap harinya.
Berita Terkait
-
Kawal Masyarakat Indonesia Selama Pandemi Covid-19, 10 Tahun Jokowi Catat Kemajuan Pesat Bidang Telemedicine
-
10 Tahun Jokowi, Indonesia Menjadi Negara yang Berhasil Menangani Pandemi Covid-19
-
6 Juta Paket Bansos Presiden Diduga Dikorupsi, Negara Rugi Rp 250 Miliar!
-
Rekam Jejak Karier Doni Monardo: Dari Kopassus sampai Panglima Pemberantas Covid-19
-
Terbitkan Perpres 48/2023, Jokowi Resmi Bubarkan Komite Penanganan Covid-19 dan KPC-PEN
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini