SuaraJogja.id - Bagi sebagian penduduk Jakarta, McD Sarinah menyimpan banyak kenangan tersendiri, sehingga penutupannya pada Minggu (10/5/2020) lalu terasa cukup berat bagi mereka. Namun, gara-gara lebih mengutamakan romantisasi ketimbang kepentingan bersama memutus rantai Covid-19, orang-orang yang malam itu berkerumun di gerai McDonald's tertua se-Indonesia tersebut memicu kekesalan masyarakat yang selama ini taat pada protokol kesehatan di masa pandemi corona.
Ekspresi orang-orang Jakarta yang harus rela melepas McD Sarinah itu dianggap berlebihan oleh banyak warganet. Padahal, menurut beberapa dari mereka, derita orang Jakarta dan McD Sarinah itu tak sebanding dengan yang dirasakan anak kos di Jogja ketika ditinggal mudik aa burjo.
Dikenal sebagai kota pelajar, Jogja dan sekitarnya dihuni oleh banyak perantau, baik sebagai pekerja, apalagi mahasiswa. Menjamurnya warung burjo di Jogja -- umumnya milik orang Sunda -- lantas dinilai sangat membantu mahasiswa perantauan yang biasanya tinggal di indekos karena makanan di burjo biasanya murah, tapi mengenyangkan.
Namun saat ini, di tengah pandemi corona, yang masih belum selesai hingga Ramadan hampir berakhir dan Lebaran sebentar lagi tiba, anak kos Jogja merasa cukup sulit untuk mencari makan. Sebuah cuitan yang menggambarkan nelangsanya anak kos Jogja ditinggal aa burjo mudik dibanding orang Jakarta yang merelakan ditutupnya McD Sarinah pun viral.
Baca Juga: Amerika Serikat Tuding China Berupaya Curi Riset COVID-19
Tangkapan layar cuitan @yenyyeah itu dibagikan oleh akun @txtdarijogja pada Kamis (14/5/2020). Ratusan retweet dan lebih dari seribu likes pun didapat twit tersebut.
"Derita anak Jakarta soal Mekdi Sarinah tutup belum [ada] apa-apanya dibanding dengan derita anak Jogja ketika ditinggal aa burjoan Jogja mudik, semua pulang kampung ke Kuningan ramai-ramai disponsori oleh bus Indomie. AUTO HAMPA PERNASITELORAN Jogja," bunyi kicauan @yenyyeah.
Lebih dari 100 opini yang sama pun disampaikan warganet merespons twit tersebut. Banyak dari mereka yang mengaku merindukan kehadiran burjo di masa yang sulit seperti saat ini.
@sarimurnii_: Ya Allah bener banget, sekarang aa burjo pulang semua, jadi susah mau makan.
@miharja_tatok: Patah hatinya anak perantauan.
Baca Juga: Sepekan Dibuka, Terminal Pulo Gebang Kosong Melompong, Tak Ada Bus Pemudik
@yessyarsh: Biasanya tinggal nyebrang dari kosan ke burjoan, kangen magelangan sama nasi orak arik :(
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali