SuaraJogja.id - Sejak beberapa waktu terakhir, kawasan Kotabaru, tepatnya di Jalan Abu Bakar Ali hingga ke Jalan I Dewa Nyoman Oka jadi ajang kuliner dari pagi hingga malam hari. Sejumlah pedagang pun berjualan tak hanya di trotoar namun juga di badan jalan tempat lalu lalangnya kendaraan bermotor.
Bahkan badan jalan di kawasan tersebut juga dipenuhi parkir liar setiap harinya. Meski Pemkot Yogyakarta sudah memasang spanduk larangan berjualan di ruang milik jalan di sejumlah titik, sejumlah pedagang masih saja menggelar lapaknya di badan jalan. Akibatnya terjadi penyempitan badan jalan dan mengakibatkan kemacetan lalulintas.
Satpol PP Kota Yogyakarta pun akhirnya melakukan penindakan pada para pedagang dan parkir liar. Hal ini sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Ketenteraman dan Ketertiban Umum serta Pelindungan Masyarakat.
"Ada aduan dari masyarakat, termasuk dari pihak gereja dan Masjid Syuhada, tentang aktivitas jualan di badan jalan juga terkait parkir liar di daerah tersebut," papar Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta, Octo Noor Arafat ketika dikonfirmasi, Rabu (19/2/2025).
Menurut Octo, selain pemakaian badan jalan untuk berdagang, Satpol PP juga menemukan tumpukan sampah di kawasan tersebut. Padahal saat ini Kota Yogyakarta masih mengalami kesulitan dalam penanganan sampah.
Satpol PP pun menertibkan pedagang dan parkir liar. Namun tahap penindakan belum sampai pada proses yustisi.
Satpol PP baru melakukan penyitaan pada beberapa barang yang ditinggalkan oleh pedagang meski belum diketahui total barang yang disita. Operasi gabungan ini tidak hanya melibatkan Satpol PP, tetapi juga kepolisian setempat.
"Kami sita barang-barang yang tertinggal seperti kursi, meja dan lainnya," ujarnya.
Octo berharap para pedagang bisa menaati aturan. Apalagi sudah ada perda yang mengatur ketertiban umum, termasuk kawasan yang bisa digunakan untuk berjualan ataupun jadi kantong-kantong parkir.
Baca Juga: Amplaz dan Denggung Jadi Pusat Keramaian Malam Tahun Baru di Sleman, Lalu Lintas Sempat Tak Bergerak
"Kan sudah ada perda penggunaan badan jalan yang tidak semestinya dan mengganggu kepentingan masyarakat," ungkapnya.
Sementara sejumlah warga yang berada di kawasan tersebut enggan diminta keterangannya terkait larangan tersebut. Bahkan mereka mengungkapkan tidak tahu menahu terkait larangan berjualan di badan jalan.
"Enggak tahu siapa yang jualan," ujar salah satu warga yang tidak mau disebutkan namanya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya