Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 18 Mei 2020 | 03:55 WIB
Bupati Kulonprogo, Sutedjo yang ditemui di kantornya, Jumat, (3/4/2020). Suarajogja.id / Hiskia Andika]

SuaraJogja.id - Tak habis akal Sarbini, warga Pedukuhan Lengkong, Kalurahan Donomulyo, Kapanewon Nanggulan, Kabupaten Kulon Progo, yang berprofesi sebagai perajin peci ini. Demi tetap mendapat pemasukan di tengah pandemi Covid-19, ia berinovasi dengan membuat peci bermotif khas Kulon Progo, yaitu Geblek Renteng.

Sarbini mengaku mendapat ide membuat peci dengan motif geblek renteng dari mantan Bupati Kulon Progo, Hasto Wardoyo, yang kini menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Awalnya memang ide tersebut tak langsung ia laksanakan. Baru akhir-akhir ini saja pihaknya memproduksi.

"Baru akhir-akhir ini saya produksi setelah mendapat bantuan dari Kapanewon Nanggulan. Jadi saya inget pesan Pak Hasto itu makanya saya produksi, hitung-hitung juga supaya usaha saya naik juga," ujar Sarbini saat dihubungi SuaraJogja.id, Minggu (17/5/2020).

Sebelumnya, Sarbini membuat kopiah untuk dipasarkan sehari-hari. Baru beberapa waktu terakhir pihaknya membuat peci. Kurang lebih sudah sekitar enam tahun ia menggeluti kerajinan peci dan kopiah tersebut.

Baca Juga: Pasien PDP Virus Corona Lompat dari Lantai 4 Rumah Sakit Hermina Jatinegara

Sarbini mengatakan, dampak Covid-19 sangat terasa bagi usahanya. Bagaimana tidak? Jika tahun lalu di bulan Ramadan pesanan masyarakat melonjak drastis, untuk Ramadan kali ini stok peci dan kopiah masih menumpuk rapi di rumahnya.

"Karena ada Covid-19 ini besar sekali dampaknya. Sebelumnya bisa lebih dari 70 kodi lebih, sekarang 30 kodi sisa banyak dan tidak langsung habis," ungkapnya.

Produksi peci dan kopiah Sarbini terdiri dari berbagai bahan baku. Bahan itu yang nantinya membedakan kualitas dan harganya. Sarbini mematok harga Rp.350.000-800.00 per kodi.

Ia menuturkan, untuk saat ini pihaknya belum memproduksi peci bermotif geblek renteng itu secara massal. Terbaru hanya pesanan dari Kapanewon Nanggulan yang kurang lebih berjumlah 16-20 buah peci.

"Belum akan saya produksi massal, masih nunggu kalau ada pesanan cukup banyak saja mungkin dari instansi-instansi di Kulon Progo," katanya.

Baca Juga: Ramadan di Rumah Aja, 5 Film Pendek dari Jogja Ini Cocok buat Ngabuburit

Bupati Kulon Progo Sutedjo mengungkapkan kebanggannya terhadap peci bermotif geblek renteng tersebut. Menurutnya, hal itu menandakan adanya jiwa Bela dan Beli Kulon Progo pada warga masyarakatnya.

“Kreativitas ini sangat baik jadi sekarang motif geblek renteng tidak hanya menjadi motif pakaian batik saja, banyak lainnya yang menggunakan corak kebanggaan Kulon Progo ini," ucap Sutedjo.

Selanjutnya, Sutedjo mengharapkan kepada masyarakat Kulon Progo untuk membeli dan mendukung peci hasil perajin Kulon Progo yang kualitasnya tak kalah dengan yang lain. Pihaknya juga mengimbau seluruh jajarannya agar ikut untuk menggunakan peci motif geblek renteng dalam acara-acara resmi yang sekiranya menggunakan kelengkapan pakaian berpeci.

“Dengan dukungan dari semua lapisan masyarakat produktivitas akan selalu terjaga dan sebagaimana produksi peci geblek renteng diharapkan juga akan selalu berkembang," pungkasnya.

Load More