SuaraJogja.id - Potret kerumunan warga yang tak jaga jarak saat mengambil bantuan di Gunungkidul ramai diperbincangkan warganet. Foto-foto itu diunggah ke Twitter pada Senin (18/5/2020) oleh akun @merapi_news.
Terdapat empat foto dalam cuitan @merapi_news. Salah satunya memperlihatkan banner "Posko Relawan Desa Lawan COVID-19 Desa Tepus, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul".
Satu kesamaan dari keempat foto itu yakni begitu padatnya halaman lokasi penyaluran bantuan corona itu. Bahkan pada foto di Tepus tadi, tampak ibu-ibu duduk berkerumun di tangga kecil.
Banyak dari mereka yang memang mengenakan masker untuk menutup hidung dan mulutnya. Namun, tak ada physical distancing sama sekali di antara warga.
Pemandangan tak jauh berbeda juga terlihat di tiga foto yang lain. Pada salah satu foto, warga terlihat lebih rapi mengantre, tetapi tetap saja, mereka tak menerapkan aturan menjaga jarak aman untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19.
"Covid-19 tertawa melihat penyaluran bantuan ini," cuit @merapi_news.
Kini foto-foto tersebut virl. Sudah lebih dari 1.200 akun yang me-retweet dan 2.800 lebih yang menyukai.
"Harusnya ganti teknik pembagian seperti ini dengan mengantarkan ke rumah-rumah warga, petugas ada, relawan ada, tapi kok otak kadang enggak ada. Spanduknya aja yang "lawan Covid-19", tp aslinya "berkawan dengan Covid-19"," komentar @diazspa_.
"Harusnya dijadwal satu hari untuk beberapa orang saja... Bukan malah melakukan penumpukan/kerumunan orang," tulis @arif_ku30.
Baca Juga: Callum Hudson-Odoi Ditangkap Polisi Ternyata karena Dugaan Pemerkosaan
"Penyaluran bantuan + penyaluran virus... Hmmm dahlah," tambah @denantymustika.
Penumpukan massa sebelumnya terjadi di Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Minggu (17/5/2020), saat penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST). Tak cuma berdiri berdekatan, di antara warga yang datang bahkan tak sedikit yang membawa anak maupun balita.
Berkali-kali petugas mencoba untuk mengingatkan para warga agar tidak berdesakan dan memperhatikan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Petugas Koramil dan kepolisian pun sempat turun tangan menertibkan antrean, tetapi upaya tersebut tak membuahkan hasil lantaran warga tetap antre tanpa memberi jarak.
Menurut keterangan Kepala Bidang Kesejahteraan Sosial Dinas Sosial Gunungkidul Hadi Hendro Prayogi, hari itu dijadwalkana da 1.002 penerima bantuan. Pihaknya mengaku telah membuat jadwal pembagian pagi dan sore hari. Namun ternyata warga tidak mematuhi jadwal tersebut dan justru datang berbondong-bondong di pagi hari.
"Tadi saya langsung terjunkan tim dari Wonosari, dan kita tambah loketnya agar antreannya tidak terlalu panjang," ungkapnya pada SuaraJogja.id.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Latih Ratusan KTB, Pemkot Yogyakarta Siap Perkuat Ketahanan Masyarakat Hadapi Bencana
-
DMFI Geram, Perdagangan Daging Anjing Kembali Marak di Yogyakarta, Perda Mandek?
-
Pasar Godean Modern Dibuka! Bupati Minta Pedagang Lakukan Ini Agar Tak Sepi Pengunjung
-
Anak Muda Ogah Politik? Ini Alasan Mengejutkan yang Diungkap Anggota DPR
-
Saemen Fest 2025 Hadir Lagi, Suguhkan Kolaborasi Epik Antara Musisi Legendaris dan Band Milenial