SuaraJogja.id - Dekan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (FH UGM) Sigit Riyanto menanggapi ramainya perbincangan publik tentang tema diskusi Rumpi Hukum Kanal Pengetahuan dan Menara Ilmu (KPMI) FH UGM, di mana singkatan PSBB, yang seharusnya Pembatasan Sosial Berskala Besar, dipelesetkan "Pemerintah Sukanya Basa-Basi?", lalu direvisi menjadi "Policy Setengah Basa-Basi?". Sigit mengungkapkan, masyarakat terlalu cepat menyimpulkan opini, sementara diskusi belum dimulai.
Ia mengakui poster digital diskusi Rumpi Hukum itu memang diubah pada Selasa (19/5/2020). Namun, menurut keterangannya, poster direvisi karena ada salah satu narasumber yang berhalangan hadir.
"Diubahnya kemarin karena kan itu ada pembicara yang berhalangan, sehingga ada pergantian [narasumber]," tutur Sigit, dihubungi SuaraJogja.id melalui sambungan telepon, Rabu (20/5/2020).
Dirinya mengatakan bahwa tema diskusi tidak berubah, yaitu tetap membahas kebijakan PSBB di tengah pandemi corona dari berbagai latar belakang, sesuai dengan beragamnya pembicara yang ikut serta. Kendati demikian, Sigit membenarkan bahwa diksi dari tema diskusi memang diganti.
Baca Juga: Perilaku Mutasi Virus Corona Covid-19 Sulitkan Peneliti Buat Vaksin
"Biar lebih komunikatif karena kalau yang pertama itu sepertinya mungkin banyak yang bertanya-tanya, 'itu apa maksudnya?' Tapi sebenarnya itu biasa saja untuk memprovokasi anak-anak muda tertarik pada diskusi itu," jelasnya.
Sigit mengungkapkan, para dosen muda FH UGM dan ahli tata negara yang menjadi pembicara di Rumpi Hukum "PSBB, Policy Setengah Basa-Basi?" berniat untuk berwacana secara objektif dan jernih terkait PSBB serta menyampaikan ulasan yang bermanfaat bagi publik. Ia juga menampik tentang dugaan adanya tekanan dari pihak luar untuk merevisi tema.
Bahkan bagi Sigit, diksi tema yang belum direvisi sebenarnya tidak masalah untuk tetap dipakai. Namun, setelah melalui sejumlah pertimbangan komunikasi, akhirnya diksi tema diganti.
"Saya yang bertanggung jawab sebagai dekan, sudah bilang sama mereka, kalau mau pakai diksi tema yang pertama juga enggak masalah saya. Mau diubah juga enggak masalah. Hanya setelah pertimbangan komunikasi saja [diksi tema diubah]," ungkap Sigit.
Ia menambahkan, forum diskusi tersebut sebenarnya sudah rutin dijalankan selama beberapa bulan, dan "PSBB, Policy Setengah Basa-Basi?" cuma salah satunya. Hanya saja, menurut dia, reaksi masyarakat berlebihan membaca tema, bahkan sampai pihak Istana, kata dia, juga sempat menghubungi.
Baca Juga: Eksperimen Kecil Buktikan Air Zamzam Mampu Menghambat Bakteri
"Orang-orang saja pada kagetan. Saya dapat telepon dari seluruh penjuru dunia, dari Istana juga, saya santai saja," ungkap Sigit.
Berita Terkait
-
Sesalkan Kasus Pelecehan UGM, Menteri PPPA: Tiap Kampus Harus Punya Satgas TPKS
-
Jokowi Akhirnya Buka Suara soal Ijazah! Ini Alasannya Tempuh Jalur Hukum...
-
Predator Seksual Berkedok Profesor, Guru Besar UGM Ramai Disebut Walid Versi Nyata
-
Guru Besar UGM Dipecat buntut Terlibat Kasus Kekerasan Seksual
-
Blak-blakan Budiman Sudjatmiko: dari Kereta Barang hingga Rencana Dahsyat Entaskan Kemiskinan
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin