SuaraJogja.id - Berdasarkan hasil rapid test massal yang digelar di Gunungkidul, diketahui sejumlah tenaga medis reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawatimenjelaskan ada 177 orang yang dinyatakan reaktif, 30 orang diantaranya merupakan tenaga medis. Sebagian dari mereka ada yang menjalani isolasi atau karantina di RSUD Saptosari.
Dewi mengatakan saat ini mereka menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing dan tetap dalam kondisi baik. Mereka sebagian besar memang berasal dari tenaga medis di Puskesmas-puskesmas.
Lebih jauh Dewi mengatakan, pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana akan melakukan karantina atau isolasi bagi tenaga medis yang dinyatakan reaktif dalam rapid test tersebut di wisma Wanagama. Mereka akan bersama-sama dengan warga yang lain dalam karantina di Wisma Wanagama.
Baca Juga: Warga Berkerumun, Penyaluran Bantuan Gunungkidul Ramai Dikomentari Warganet
Namun untuk kebijakan tersebut memang tidak ada pemaksaan kepada tenaga medis tersebut. Mereka tetap mempersilahkan kepada tenaga medis yang tetap menginginkan untuk melakukan isolasi atau karantina mandiri di rumah masing-masing.
Namun jika menginginkan untuk isolasi di Wanagama maka dipersilahkan untuk berangkat ke wisma di Desa Banaran Kecamatan Playen tersebut.
"Kita tidak memaksa, jadi boleh karantina di rumah atau memilih di wisma. Karena telah paham protokol yang dijalankan," ungkapnya, Selasa (19/5/2020).
Pihaknya memang tidak melakukan pemaksaan untuk mengkarantina atau isolasi tenaga medis tersebut. Pasalnya, juru bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid19 di Gunungkidul ini percaya jika tenaga medis bisa dipercaya mampu melakukan karantina atau isolasi mandiri dengan baik.
"Kita berharap nanti hasil swabnya negatif semua,"harapnya.
Baca Juga: Dinkes Klaim Angka Kesembuhan COVID-19 di Gunungkidul Sangat Tinggi
Kendati sebanyak 30 tenaga medis dari Puskesmas menjalani karantina mandiri setelah dinyatakan reaktif dalam rapid test, namun pihaknya memastikan layanan Puskesmas tidak terganggu. Hingga saat ini, semua Puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Gunungkidul tetap beroperasi normal.
Berita Terkait
-
1.000 Lebih Dokter dan Perawat Tewas di Gaza, ICC Keluarkan Surat Perintah Tangkap Netanyahu
-
Serem! Video Ulat Jati 'Kuasai' Jalanan Gunungkidul, Benarkah Musim Ulat Tiba?
-
Viral! Pemotor 'Bersenjata' di Gunungkidul Dikira Klitih, Ternyata Musuhnya Ulat Jati
-
Lekat dengan Sutrisna Wibawa, dari Kariernya di Dunia Pendidikan hingga Terjun ke Politik
-
Tenaga Medis Tewas di Gaza, Doctors Without Borders Kecam Serangan Brutal Israel
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
Terkini
-
Dari Kemenangan Kecil Jadi Bencana: Psikolog Ungkap Pola Pikir Pecandu Judi Online
-
Partisipasi Pemilih Pilkada di Jogja Berkurang Signifikan, Ini Catatan Bawaslu DIY
-
Hasil Quick Count Pilkada Bantul hingga Pukul 17.00 WIB, Abdul Halim Muslih-Aris Sementara Unggul
-
Mahasiswa dan Pelajar Indonesia Paling Banyak Terjerat Judi Online, Pengamat Minta Pemerintah segera Turun Tangan
-
Paslon Nomor 2 Menang Telak di TPS Cabup Harda Kiswaya