SuaraJogja.id - Belum lama ini sejumlah narapidana mendapatkan asimilasi Covid-19 untuk menjalani hukuman di luar rumah tahanan. Namun, berbeda dari yang lain, warga binaan Rumah Tahanan Kelas II Wates justru mengikuti program pembinan dan ketrampilan di dalam rutan.
Meski tidak masuk dalam program asimiliasi dari pemerintah akibat pandemi Covid-19, hal itu tidak menghalangi mereka untuk tetap menjalani masa tahanannya dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat.
"Warga binaan sekarang sudah bisa memproduksi 300 sapu dengan rincian 200 sapu lidi dan 100 sapu ijuk untuk dijual lewat pihak ketiga," ujar Kepala Rutan Kelas IIB Wates, Deny Fajariyanto, Jumat (22/5/2020).
Dijelaskan Deny, sebelumnya UMKM lokal di Kulon Progo khususnya yang bergerak di bidang penjualan perkakas rumah tangga akan memasok bahan baku pembuatan sapu kepada Rutan. Selanjutnya, warga binaan sendiri yang akan mengolah bahan baku menjadi berbagai perkakas siap pakai.
Baca Juga: Door..Dorr! Kelompok Bersenjata Tembak Warga di Timika Papua
"Dalam kerja sama ini, pihak Rutan Wates dan pihak ketiga menggunakan sistem bagi hasil," kata Deny.
Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama Rutan Kelas IIB dengan Balai Latihan Kerja (BLK) Kulon Progo yang memberikan pelatihan keterampilan. Diharapkan, keterampilan yang didapat tersebut diharapnya bisa dimanfaatkan oleh warga lapas saat kembali ke masyarakat.
Deny menuturkan, warga binaan tidak hanya diajari membuat berbagai perkakas rumah tangga. Mereka juga dibekali dengan berbagai keahlian lain seperti menjahit dan lain sebagainya.
Sebelumnya, dari pertukangan sendiri, warga binaan sudah pernah membuat kusen yang hasilnya diberikan kepada masyarakat Kulon Progo penerima program bedah rumah. Program itu merupakan kerja sama Rutan dengan Pemkab Kulon Progo selaku penyelenggaran kegiatan bedah rumah yang sudah terselenggara beberapa kali.
Salah satu penghuni Rutan Kelas IIB Wates, Sugito (50) mengaku merasa senang bisa menambah keterampilan saat berada di dalam Rutan. Ia mengaku akan terus belajar jika masih ada program pembinaan lainnya. Bahkan, ia juga sudah merencanakan membuka usaha pembuatan kusen setelah bebas nanti.
Baca Juga: Dikira Kosong, Gulungan Laut Mati Ini Ungkap Kebenaran Kisah di Alkitab
“Lumayan juga kita juga dapat premi. Ada tabungan setelah keluar dari sini,” katanya.
Berita Terkait
-
3 Fakta Tentang Pasien Positif Covid-19 di Jogja yang Kabur
-
Sedih! Unicef Sebut 1.000 Anak Dideportasi dari AS Selama Pandemi
-
Cegah Penularan Covid-19, Toko Ritel di AS Kini Sewa Robot Gantikan Pekerja
-
Mengeluh Sakit saat Telan Makanan, PDP Corona di Sumbar Meninggal
-
Nintendo Ungkap Dampak Covid-19 dalam Pengembangan Game
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi