SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul mulai mendistribusikan Bantuan Sosial Tunai (BST) dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DIY di Balai Desa Singosaren, Jumat (22/5/2020).
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Bantul Didik Warsito mengatakan, ada 41 ribu lebih warga Bantul yang mendapatkan BST APBD Provinsi.
Didik menjelaskan, masyarakat yang menerima BST APBD Provinsi merupakan masyarakat yang sebelumnya sudah menerima PKH dibawah Rp 600 ribu dan masyarakat yang menerima bantuan sembako perluasan senilai Rp 200 ribu.
"Karena ini top up, jadi mereka juga menerima bantuan lain. Satu PKH dibawah nilai enam ratus ribu. Kedua yang kemarin menerima sembako perluasan itukan kemarin baru dua ratus ribu," kata Didik saat ditemui wartawan usai acara.
Ia menjelaskan, nominal bantuan yang diberikan sebesar Rp 400 ribu. Bantuan akan diberikan secara bertahap dalam tiga bulan, yakni April, Mei dan Juni. Namun, penerima bantuan tidak diperkenankan untuk menerima dua program bantuan. Sementara, BST APBD Provinsi ini bersifat top up bagi penerima bantuan dengan kriteria yang telah disebutkan.
Bupati Kabupaten Bantul, Suharsono turut hadir dalam distribusi perdana bantuan dari provinsi tersebut. Dalam sambutannya, ia menyampaikan sebagai kepala daerah ia merasa bertanggung jawab atas masalah yang dihadapi masyarakat.
"Saya ini orang tua seluruh warga Bantul, jadi ketika rakyat saya mengalami masalah, saya harus berfikir untuk mencari solusinya," kata Suharsono.
Ia mengatakan, wabah virus corona saat ini bisa dihadapi bersama-sama dengan dukungan semua lapisan masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya juga terus berusaha mengatasi dampak yang ditimbulkan. Salah satunya dengan mendistribusikan kepada masyarakat yang terdampak.
Dalam pembagian di Balai Desa Singosaren, Banguntapan, Bantul tercatat ada 200-an orang yang akan menerima bantuan. Dari pengamatan suarajogja.id, masyarakat yang menerima di dominasi oleh lansia.
Baca Juga: Wapres Maruf: Mohon Maaf Bahaya Corona Belum Hilang
Berita Terkait
-
Cerita Maulana, Sopir yang Dipecat saat Corona Jalan Kaki Jakarta - Solo
-
Qiu Haibo: Perilaku Virus Corona Berubah, Beda dari Kasus Wuhan
-
Mensos : Proses Distribusi Bantuan Sosial Tunai Terus Disempurnakan
-
Jumlah Kasus Covid-19 Meningkat, Brasil Perluas Penggunaan Obat Klorokuin
-
Antisipasi Gelombang Kedua Covid-19, Wuhan Larang Warga Makan Binatang Liar
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Viral Tumbler Tuku di Jagat Maya, Berapa Sebenarnya Harganya? Ini Daftar Lengkapnya
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
Terkini
-
Gagal Pindah! Lahan Sekolah Pengganti SD Nglarang Ternyata Lahan Sawah Dilindungi
-
Program Barter Sampah Rumah Tangga di Jogja: Dapat Sembako dari Beras hingga Daging Segar
-
Kesuksesan BRI Raih Penghargaan di Ajang Global Berkat Program BRInita dan BRILiaN
-
Viral! Makan Bareng Satu Kampung Gegara Lolos PPPK di Gunungkidul, Publik Auto Heboh
-
15 Rekomendasi Tempat Wisata di Gunung Kidul untuk Liburan Akhir Pekan