SuaraJogja.id - Kepergian maestro Didi Kempot mengejutkan berbagai pihak, termasuk para penggemarnya. Ditengah karirnya yang tengah melambung, Didi Kempot pergi dan menyisakan sejuta kerinduan di hati penggemarnya.
Rinto Irvanda, pemilik studio Logam Sakti mewujudkan rasa cintanya pada sang maestro dengan membuat patung Didi Kempot. Rencananya, ia akan membuat tiga buah patung yang akan diberikan kepada pihak keluarga dan dilelang untuk donasi.
Sebelumnya, Rinto telah menjalin komunikasi dengan pihak keluarga untuk membuat patung tersebut. Dua diantaranya akan diberikan kepada kedua istri almarhum, sedangkan satu lagi akan dilelang dan hasilnya akan disumbangkan untuk seniman terdampak covid-19.
"Sebagai kenang-kenangan untuk pihak keluarga, mau saya berikan ke keluarga," kata Rinto saat ditemui di studio keduanya Jumat (22/5/2020).
Patung yang dibuat dengan fiber glass tersebut diperkirakan memiliki nilai Rp 125 juta. Rinto tak sendirian, ia dibantu oleh rekan-rekannya untuk mewujudkan patung tersebut.
Patung berbentuk separuh badan Didi Kempot tersebut mulai dibuat sejak minggu kedua bulan Ramadan. Proses modelingnya sendiri diperkirakan memakan waktu hingga tiga minggu.
"Insya Allah nanti setelah lebaran selesai, saya kirimkan ke pihak keluarga pas 40 hari meninggalnya Didi Kempot," imbuhnya.
Rinto membangun patung tersebut setinggi 54 cm, sesuai dengan usia sang maestro saat meninggal. Sedangkan tatakan patung yang digunakan dibuat setinggi 66 cm, sesuai dengan tahun kelahiran pelantun tembang Sewu Kutho tersebut.
Sebagai sobat ambyar, Rinto memiliki motivasi mewujudkan 'Tondho Tresno' atau bentuk cinta dan kenang-kenangan untuk idolanya. Lagu Banyu Langit menjadi salah satu tembang favorit Rinto dari koleksi lagu milik Didi Kempot.
Baca Juga: Kominfo Pantau Kualitas Telekomunikasi, Sambut Lebaran dan New Normal
Kegigihan dan ketekunan Didi Kempot menjadi motivasi tersendiribagi Rinto dan kaum muda lainnya. Meskipun belum penah bertatap muka secara langsung, Rinto menilai sosok pelantun tembang sewu kutho tersebut adalah sosok yang gigih meraih cita-cita.
Seniman lain yang turut mengerjakan patung tersebut, Musahid mengaku senang sekaligus merasa terhormat bisa terlibat dalam pengerjaan patung sang idola.
"Ini menjadi beban buat saya, tapi ya senang sekali, karena beliau figur luar biasa yang sangat dikenal," tuturnya.
Musahid mengaku agak tertekan dengan kritikan dari banyak pihak yang menuntutnya membuat patung tersebut identik dengan sosok aslinya. Kendati begitu, Musahid menerima kritikan tersebut sebagai masukan yang membangun. Menurutnya, itu adalah hal lumrah karen Didi kempot adalah sosok panutan banyak orang.
Keramahan Didi Kempot dalam berbaur dengan rakyat kecil menjadi hal yang paling diidolakan Musahid. Ia menilai sosok Didi Kempot sebagai sosok yang baik. Kepergian sang maestro turut membuat Musahid terkejut.
Berita Terkait
-
Kisah Nelangsa Seniman Gandrung Banyuwangi Bertahan di Tengah Pandemi
-
Patung Didi Kempot, Tanda Cinta Penggemar Sang Maestro
-
Bantu Seniman di Tengah Pandemi, Museum MACAN Gelar Gelar Arisan Karya
-
Dukung Pelaku Seni saat Pandemi, Kemenparekraf Gelar Pameran dari Rumah
-
Promotor Pastikan Harga Tiket Konser Didi Kempot Tak Berubah
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota
-
Dua Bulan Berlalu, Kasus Makam Diplomat Diacak-acak 'Ngambang', JPW Desak Polisi Tindaklanjuti