SuaraJogja.id - Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, lebaran tahun ini dirayakan tanpa hingar bingar. Pandemi Covid-19 yang masih melanda memaksa sebagian masyarakat termasuk mereka yang kos di Jogja harus bertahan di tanah rantau tanpa bisa kumpul dengan keluarga.
Ini seperti yang dialami oleh Rizki Octovian Nurjaman (22). Mahasiswa tingkat akhir yang kini kos di Jogja tersebut mengaku lebaran kali ini untuk pertama kalinya tidak bisa merayakan bersama keluarga. Selain ada larangan mudik, Rizki sengaja tak pulang ke Bojongloa Kidul, Bandung lantaran takut sekembalinya ke Jogja justru menjadi carrier virus Covid-19.
"iya untuk sementara ga mudik dulu. Ini semua juga demi orang banyak takutnya kalau nekat mudik dan balik ke Jogja malah bawa penyakit nanti," ungkapnya, Senin (25/5/2020).
Sebagai anak rantau, untuk bertahan selama masa pandemi, Rizki mencari uang tambahan dengan menjadi kurir catering. Ia terpaksa melakoninya lantaran uang kiriman dari orangtua tak berjalan lancar seperti biasanya.
Baca Juga: Warga Yogyakarta Akan Salat Id di 284 Titik
"Kebetulan aktivitas kuliah kan juga sudah mulai berkurang, jadi ya untuk mengisi kegiatan cari sambilan. Paling tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan sendiri karena kiriman ortu juga agak tersendat di masa pandemi ini," katanya.
Saat lebaran kemarin, Rizki mengaku merayakannya hanya bersama rekan-rekan di kos. Kebetulan ada kirima ketupat dari kakak kelas.
"Kemarin dikirimin kakak kelas yang di sini ketupat. Kita makan bareng-bareng di kos dengan lauk indomie kuah sama telur karena ga ada lauk lain yang bisa disantap," ucapnya dengan tawa getir.
Sementara itu, tahun ini jadi tahun ketiga bagi Titi Sholeha (22) tak mudik ke kampung halamannya. Mahasiswa asal Riau tersebut tahun ini terpaksa tak bisa mudik ke kampung halaman juga lantaran adanya larangan mudik dari pemerintah sebagai antisipasi penyebaran Covid-19.
Dua tahun sebelumnya, Titi tidak bisa mengunjungi orangtuanya di Singingihilir, Kuantan Singingi, Riau karena harga tiket yang terlampau mahal. Uang tabungan Titi selalu terasa kurang untuk dapat membeli tiket pulang pergi. Sedangkan tahun ini, merebaknya wabah Covid-19 menjadi penghalang bagi Titi untuk bertemu orang-orang yang ia rindukan.
Baca Juga: Stok APD di Yogyakarta Diperkirakan Cukup Hingga Juni
"Kadang sayang aja kalau tabungan habis buat tiket, mending ditabung lagi sampai agak banyak biar bisa beliin sesuatu buat yang di rumah," ujar Titi.
Berita Terkait
-
Kapan Lebaran Haji 2025? Siap-siap Libur Panjang, Cek Jadwalnya di Sini
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
-
Kawasan Pesisir Jakarta Jadi Primadona Wisata Selama Libur Lebaran 2025, Ini Daya Tariknya
-
Kucing Ikut Mudik Lebaran, 5.492 Hewan Peliharaan Diangkut Kereta Api ke Kampung Halaman
-
Angkasa Pura Indonesia Layani 10,67 Juta Penumpang Pesawat Selama Mudik Lebaran
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Jay Idzes Ditunjuk Jadi Kapten ASEAN All Star vs Manchester United!
- Kejutan! Justin Hubner Masuk Daftar Susunan Pemain dan Starter Lawan Manchester United
- Sosok Pria di Ranjang Kamar Lisa Mariana Saat Hamil 2021 Disorot: Ayah Kandung Anak?
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
Pilihan
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
-
IHSG Susah Gerak, Warga RI Tahan Belanja, Analis: Saya Khawatir!
Terkini
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta
-
Tendangan Maut Ibu Tiri: Balita di Sleman Alami Pembusukan Perut, Polisi Ungkap Motifnya yang Bikin Geram
-
Ribuan Umat Padati Gereja, Gegana DIY Turun Tangan Amankan Paskah di Jogja