SuaraJogja.id - Seorang warga berinisial ALA menjadi korban pengeroyokan karena masalah burung pentet. Korban digebuki dan ditusuk-tusuk saat dikeroyok pelaku yang jumlahnya lima orang.
Kapolsek Gondokusuman, Kompol Bonafius Slamet menjelaskan jika perstiwa itu terjadi pada Sabtu (23/5/2020) korban tengah membeli makanan di daerah Wirosaban sekitar pukul 14.00 WIB. Begitu sampai, korban dijemput dua orang dan dibawa ke sebuah indekos di Jalan Mutiara Pengok, Demangan.
Sesampainya di sana sekitar pukul 14.15 WIB korban lantas dikeroyok beberapa orang.
"Korban menerima pukulan di bagian muka, ditusuk memakai pisau pada bagian iga kiri dan dipukul memakai helm serta soft gun pada bagian kepala yang mengakibatkan luka ka juga memar," katanya seperti diwartakan Harianjogja.com--jaringan Suara.com, kemarin.
Tidak butuh waktu lama untuk Unit Reskrim Polsek Gondokusuman mengungkap kasus penganiayaan dan pengeroyokan itu. Pada Selasa (26/5/2020) sekitar pukul 01.00 WIB, anggota gabungan tertutup dan terbuka Polsek Gondokusuman yang dipimpin Kanit Reskrim mendatangi lokasi yang diduga menjadi tempat penganiayaan dan pengroyokan.
"Sesampainya di sana, petugas mendapati lima orang di dalam ruang tengah berkumpul yang diduga sedang mengadakan pesta narkoba," kata dia.
Dia menjelaskan kelima orang yakni HTW, IRP, RC dan JP. Mereka dibawa ke kantor Polsek Gondokusuman untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dari pemeriksaan tersebut kelima orang yang ditangkap mengakui telah menganiaya korban.
Tidak hanya penganiayaan dan pengeroyokan kelima orang tersebut diduga menyalahgunakan obat terlarang narkoba. Setelah selasai merampungkan pemeriksaan kasus pengeroyokan, kelima tersangka lalu dibawa ke kantor Satuan Narkoba Polresta Jogja untuk pemeriksaan terkait kasus narkoba.
Dari proses pemeriksaan diketahui motif penganiayaan dan pengeroyokan yang dilakukan oleh pelaku.
Baca Juga: Gegara Air Keran di Masjid Kecil, Marbot Sebut Hidup Nabi Susah dan Miskin
Kompol Bonafius Slamet menerangkan salah satu pelaku yakni IRP sekitar bulan juli 2018 menitipkan burung jenis pentet pada korban. Namun beberapa hari berselang pentet tersebut mati.
"Pelaku minta ganti rugi uang kepada korban sebesar Rp300.000, namun korban belum memiliki uang sampai saat peristiwa ini, maka pelaku mengaaniaya korban," kata dia.
Saat ini para pelaku diamankan beserta barang bukti berupa pisau lipat, helm warna hitam merk BMC. Sementara kondisi korban saat ini mengalami luka ringan bagian wajah, luka sedang bagian kepala dan terasa pusing, luka sedang bagian perut samping/iga yang masih menjalani rawat jalan.
"Para pelaku aniaya langgar pasal 170 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun tahun kurungan, mereka saat ini ditahan di Polresta Jogja," ucapnya.
Berita Terkait
-
Kakak Tusuk Adik hingga Tewas di Garut Terancam 20 Tahun Bui
-
Detik-detik Kakak Tusuk Adik hingga Tewas Saat Malam Takbiran di Garut
-
Kades Dikeroyok karena Larang Salat Ied, 19 Jemaah Masjid Jadi Tersangka
-
Sakit Hati Dihina Saat Lebaran, Pria di Bandung Tewas Ditusuk Kawan Sendiri
-
Bukan Minal Aidin, Yadi Tusuk Teman saat Lebaran karena Dihina Buta Huruf
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk
-
Penemuan Arca di Sleman: Benarkah Peninggalan Mataram Kuno? Ini Kata Ahli