SuaraJogja.id - Setelah sempat melakukan rapid test massal untuk para pengunjung di Indogrosir, sebagai upaya untuk meminimalisir penularan Covid-19, Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman, akan melakukan rapid test ke para pedagang di pasar tradisional. Rencananya rapid test akan digelar awal Juni 2020.
"Tes cepat akan dilakukan kepada para pedagang di 10 pasar tradisional, dengan target sekitar 500 pedagang dan mereka yang beraktivitas di pasar tradisional," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten Sleman Shavitri Nurmaladewi di Sleman, Jumat, (29/5/2020).
Menurut dia, penentuan 10 pasar tradisional untuk dilakukan tes cepat tersebut didasari pertimbangan-pertimbangan seperti lokasi pasar tersebut berada di wilayah kecamatan yang memiliki pasien positif COVID-19, serta aktivitas dan operasional pasar dinilai tinggi sehingga mengundang kerumunan pembeli.
"Tes cepat ini dilakukan untuk mencegah muncunya klaster baru dari pasar. Meskipun selama ini kami sudah gencar melakukan sosialisasi dan edukasi kepada pedagang pasar tradisional untuk mengikuti protokol kesehatan COVID-19," ujarnya.
Baca Juga: Peduli Rumah Karantina Jogja, PMI DIY Beri Sprayer dan Cairan Desinfektan
Ia mengatakan prioritas pedagang yang akan ikut tes cepat adalah mereka yang banyak dikunjungi pembeli dan pedagang yang selama ini tidak mengindahkan protokol kesehatan, seperti tidak memakai masker dan jaga jarak.
"Kami sudah mengamati dan memetakan kondisi masing-masing pasar tradisional termasuk para pedagang," tambahnya.
Shavitri mengatakan, pelaksanaan tes cepat tersebut dilakukan pada awal Juni di pasar atau di puskesmas terdekat dengan pasar tradisional.
"Tidak semua pasar tradisional memiliki tempat yang representatif untuk melakukan tes cepat. Petugas harus menggunakan APD dan ini membutuhkan ruang yang representatif," katanya.
Ia mengatakan tidak semua pedagang pasar tradisional mengikuti tes cepat, masing-masing pasar hanya akan diambil sampelnya saja.
Baca Juga: DIY Berlakukan SOP New Normal Juli 2020, Ini Sanksi Tegas Bagi Pelanggar
"Satu pasar setidaknya ada 50 pedagang yang dilakukan tes, diambil yang dinilai paling rawan, paling banyak dikunjungi pembeli atau tidak mematuhi protokol kesehatan," katanya.
Berita Terkait
-
Sekolah Banyu Biru: Belajar Gratis Panen Air Hujan, Stop Beli Galon!
-
Mazola Junior Maklum saat Suporter Minta PSS Sleman Kalahkan Bali United
-
PSS Sleman Lahap Menu Latihan untuk Pertajam Ujung Tombak, Ini Alasannya
-
Mazola Junior Bongkar Biang Kerok Jeleknya Perfomance PSS di BRI Liga 1
-
Striker Asing PSS Sleman Beberkan Persiapan Jelang Hadapi Bali United FC
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga