SuaraJogja.id - Bagi penduduk Jogja, kata sejenis "dagadu" hingga "dab" tampaknya sudah lazim digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pasalnya, kata-kata itu merupakan "bahasa gaul" untuk muda-mudi Jogja di era 1990-an, yang dikenal dengan istilah "Boso Walikan Jogja" atau bahasa kebalikan ala Jogja.
Paniradya Kaistimewan, lembaga yang mengurusi program keistimewaan Yogyakarta, mengungkapkan hal tersebut di Twitter, Kamis (28/5/2020). Menurut keterangannya, Boso Walikan Jogja "sudah dipakai ketika masa penjajahan, pernah menjadi bahasa Gaul di era 1990an, merupakan bahasa terenkripsi dengan metode penukaran pada aksara jawa."
Berdasarkan infografis yang disertakan pada cuitan @PaniradyaJogja, bahasa ini digunakan masyarakat Jogja untuk menunjukkan keakraban dengan lawan bicara. Bahasa ini konon mulanya dipakai para pejuang Jogja supaya mata-mata kolonial yang mengerti bahasa Jawa tidak mengetahui apa yang sedang dibicarakan para pejuang Jogja ini.
Namun, pengalihan kata dari bahsa Jawa ke Boso Walikan ini tidak asal; ada rumusnya, yaitu dengan membalikkan huruf. Hanya saja, dasarnya bukan alfabet ABC pada umumnya, melainkan sistem abjad yang digunakan oleh orang Jawa, yaitu aksara Jawa, yang juga dikenal sebagai "Hanacaraka".
Baca Juga: Lantik Iman Brotoseno Jadi Dirut, DPR Sebut Dewas TVRI Langgar UU MD3
"Cara membuatnya dengan menukar aksara [Jawa], baris pertama menjadi baris ketiga, dan baris kedua menjadi baris keempat, dan sebaliknya," terang Paniradya Kaistimewan.
Dalam aksara Jawa diketahui baris pertama terdiri dari ha, na, ca, ra, dan ka; baris kedua da, ta, sa, wa, dan la; baris ketiga pa, dha, ja, ya, dan nya; sedangkan baris keempat atau terakhir ma, ga, ba, tha, dan nga. Maka, setiap aksara punya pasangan masing-masing untuk bisa saling ditukar, yakni ha-pa, na-dha, ca-ja, ra-ya, ka-nya, da-ma, ta-ga, sa-ba, wa-tha, dan la-nga.
Salah satu kata dari Boso Walikan Jogja yang paling populer adalah "dagadu", yang artinya "matamu".
Seperti rumus penukaran aksara yang telah dijabarkan @PaniradyaJogja, "matamu" menjadi "dagadu". Pertama, "ma" ditukar dengan "da" karena sama-sama aksara pertama masing-masing di baris keempat dan kedua aksara Jawa. Kedua, "ta" ditukar dengan "ga" karena sama-sama aksara kedua masing-masing di baris kedua dan keempat. Terakhir, "ma" ditukar dengan "da" seperti suku kata pertama, lalu disesuaikan dengan huruf vokal pada suku kata "mu", sehingga jika disusun, "matamu" menjadi "dagadu".
Dalam contoh yang diperlihatkan Paniradya Kaistimewan, bahasa gaul ala Jogja lainnya adalah "dab" atau "mas", "lodse" atau "ngombe" [minum], dan "themony/themon" atau "wedok" [perempuan].
Baca Juga: Kebanyakan Makan Saat Lebaran Bisa Datangkan Penyakit? Ini Kata Dokter
Jadi, jika diterjemahkan ke dalam Boso Walikan Jogja, "SuaraJogja" menjadi "BupayaCotca" atau mungkin "ButhayaCotca". Kalau namamu, jadi apa?
Berita Terkait
-
Bahasa Gaul di Era Digital: Perubahan atau Kerusakan?
-
Anies Baswedan Ngobrol Pakai Bahasa Gen Alpha, Netizen: Aura Bertambah 1000
-
Anies Baswedan Ingin Belajar Bahasa Gaul Gen Alpha: Siap Menaikkan Aura Point
-
IDGAF Artinya Apa dalam Bahasa Gaul Kekinian?
-
Jokul Artinya Apa dalam Bahasa Gaul? Ini Arti Istilah yang Viral
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Heroe Poerwadi Kalah di Kandang Sendiri, TPS Kotabaru Pilih Hasto-Wawan
-
Akui Kekalahan di Pilkada Bantul, Paslon Untoro-Wahyudi Datangi Halim-Aris Ucapkan Selamat
-
Hasil Quick Count, Paslon Harda Kiswaya-Danang Maharsa Unggul 62 Persen di Pilkada Sleman
-
Unggul Real Count 44,42 Persen, Hasto Wardoyo-Wawan Klaim Menangi Pilkada Kota Yogyakarta
-
Tanda Tangan Salah, Penghitungan Suara di TPS Gunungkidul sempat Molor